Psywar Mourinho untuk Klopp: Pentingnya Merah Trofi

Jose Mourinho

DBasia.news – Laga klasik Premier League tersaji pada pekan ke-17 musim 2018-2019. Manchester United menghadapi Liverpool di Anfield, Minggu (16/12) pukul 23.00 WIB.

Man United sudah mengoleksi 20 titel Premier League, sementara Liverpool18 dengan perhitungan total era First Division sampai kini dalam format Premier League. Sekali lagi, Jose Mourinho akan beradu taktik dengan koleganya, Jurgen Klopp.

Bukan Mourinho namanya jika tidak coba meramaikan suasana jelang pertandingan dengan psywar atau komentar-komentar unik yang dikeluarkannya. Kali ini, The Special One coba mengungkit isu trofi.

Melihat dari sudut pandang raihan trofi, Mourinho jelas lebih unggul dari Klopp karena pengalaman besarnya kala melatih Chelsea (dua periode), Inter Milan, dan Real Madrid.

 

Jurgen Klopp


Bahkan, jika dihitung selama dua tahun terakhir, sejak Mourinho membesut United, dia sudah memberikan tiga titel kepada klub: Community Shield, Piala Liga, dan Liga Europa. Sementara Klopp yang sudah tiga tahun melatih Liverpool belum sekalipun meraih trofi.

“Saya pikir (meraih) trofi itu penting – sangat penting, khususnya ketika Anda punya potensi untuk bertarung merebutkan trofi dan khususnya, ketika Anda dengan jelas berkata target Anda adalah untuk memenangi trofi,” ucap Mourinho di Guardian.

“Saya pikir terkadang untuk mengatakannya tidaklah sangat cerdas. Tapi, ketika Anda punya potensi, tak perlu ada yang harus disembunyikan, Anda tahu dari hari pertama bahwa itulah potensi Anda dan keinginan Anda ada hubungannya dengan potensi itu.”

“Berkata kami ingin menang, semuanya dapat mengatakannya; lain ceritanya untuk mengatakannya dengan sadar terkait potensi yang Anda miliki. Tapi, saya tidak banyak membaca (berita media). Saya pikir Jurgen telah memberitahu mereka ingin memenangi Premier League,” imbuh pria asal Portugal.

Tekanan – secara tidak langsung – memang dirasakan Klopp di Liverpool. Kendati tim dalam momentum bagus, kemudian fans dan para pemain menyukainya, jajaran direksi tentu mengamati pencapaiannya yang diukur dari segi raihan trofi. Apalagi dalam tiga tahun terakhir, Liverpool sudah tiga kali masuk final: Liga Europa, Piala Liga, dan Liga Champions, tapi selalu gagal memenanginya.