DBasia.news – Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, menyadari bahwa lapangan yang diajukan sebagai fasilitas latihan untuk Piala Dunia U-20 2021 belum sepenuhnya sesuai standar FIFA.
Hal ini disampaikan setelah perwakilan FIFA merampungkan inspeksi stadion dan lapangan latihan di Indonesia secara acak. Setidaknya ada lima kota yang dikunjungi FIFA untuk mengecek stadion dan lapangan latihan, yang dimasukkan PSSI dalam bidding tuan rumah.
FIFA memulai inspeksi di area Bogor. Stadion Pakansari dan dua dari lima lapangan latihan yang dimasukkan PSSI dicek. Setelah itu, FIFA menuju Jakarta untuk melihat Stadion Utama Gelora Bung Karno, termasuk lapangan latihan yang tersedia.
“FIFA juga melihat kesiapan PSSI lewat AFC U-16, mereka study bagaimana PSSI menyelenggarakan,” kata Ratu Tisha Destria dalam jumpa pers.
FIFA kemudian ke Solo untuk melihat Stadion Manahan, juga mengecek bagaimana lapangan latihan. Kemudian ke Yogyakarta, menginspeksi Stadion Mandala Krida dan tiga lapangan latihan. Bali menjadi tujuan terakhir, untuk melihat Stadion Kapten I Wayan Dipta dan dua lapangan latihan.
Selain kelima stadion tersebut, PSSI juga memasukkan Stadion Bung Tomo, Gelora Sriwijaya, Wibawa Mukti, Patriot, dan Si Jalak Harupat.
“FIFA memilih secara acak. Ada 10 stadion dengan masing-masing lima lapangan latihan, artinya ada 50 lapangan latihan.”
“Ini bersejarah bagi kami, karena untuk pertama kalinya setelah kami memasukkan dokumen tanggal 31 Agustus, kemudian ditetapkan sebagai salah satu kandidat. FIFA akan mengambil keputusan ketika rapat dewan di Shanghai 23-24 Oktober.”
Keyakinan terhadap lapangan latihan tak lepas dukungan yang telah diberikan oleh pemerintah. Dalam bidding, PSSI melengkapi dokumen deklarasi dukungan pemerintah.
“Siap atau tidak sesuai standar FIFA, pasti tidak semua. Cukup banyak, 70 persen secara standarisasi belum, tapi bukan tidak bisa ditingkatkan,” ujar Ratu Tisha.
“PSSI beruntung dapat dukungan penuh Presiden RI, yang menandatangani deklarasi, yang kemudian diikuti kementerian yang ada, bupati, walikota, dispora, yang berkomitmen penuh merenovasi,” sambungnya.