PSSI Ingin Timnas U-16 Tidak seperti Nigeria

Timnas Indonesia U-16

DBasia.news – PSSI ingin Timnas Indonesia U-16 terus melangkah mengembangkan permainan untuk bisa berprestasi kemudian hari saat para pemain bersama-sama mengemban jersey Timnas Senior. Tidak seperti timnas Nigeria.

Timnas Indonesia U-16 gagal melaju ke Piala Dunia U-17 di Peru pada tahun 2019. Kepastian itu didapat usai Timnas U-16 kalah 2-3 dari Australia U-16, pada babak perempat final Piala Asia U-16 2018 di Stadion National Bukit Jalil, 1 Oktober kemarin.

Seperti diketahui, empat wakil Asia di Piala Dunia U-17 diwakili para semifinalis Piala Asia U-16. Jepang, Tajikistan, Korea Selatan, dan Australia adalah wakil Piala Dunia U-17 2019.

Meski gagal, Timnas U-16 wajib mendapat apresiasi. Permainan apik, kekompakan tim, dan mental bermain David Maulana dkk. dapat diacungi jempol.

Namun, ekspentasi berlebihan untuk Timnas U-16 tidak baik. Para pemain masih berusia belia. Hal itu diucapkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria.

 

Timnas Indonesia U-16


“Kami minta juga kepada rekan-rekan media agar sesuatu tepat pada porsinya. Perjalanan tidak berhenti sampai di sini, jangan kita menjadi catatan seperti Nigeria yang sukses lima kali di U-17 namun Piala Dunia (senior) tidak,” kata Ratu Tisha, dalam pertemuan Timnas U-16 bersama Menpora Imam Nahrawi di Kantor Kemenpora, Rabu (3/10).

Ratu Tisha menambahkan, Timnas U-16 tidak boleh berkecil hati atas kegagalan di Piala Asia U-16 2018 Malaysia. Sebab, Timnas U-16 adalah tim untuk mewujudkan masa depan sepak bola Indonesia.

“Apabila kita telisik, Piala Dunia U-17 pencapaian paling besar itu adalah Nigeria, tercatat lima kali mereka (juara). Akan tetapi, lihat pencapaian Nigeria di Piala Dunia yang sesungguhnya,” ujar Ratu Tisha.

“Maka dari itu, pertanyaannya, atau pun tujuannya tidak boleh berhenti sampai sekarang. Konsistensi dan fokus adalah inti dari segalanya. Jangan sampai kita berbangga hati hari ini, lupa diri dan kemudian piala ini akan jadi piala kosong,” imbuhnya.

“Anak-anak ini khususnya telah membuat satu komitmen kecil yang dituliskan di secarik kertas dan biarlah isinya itu menjadi rahasia kami, namun itu lah komitmen kami itu untuk terus fokus dan jawabannya itu nanti ada di target kami untuk mempersembahkan Olimpiade bagi Indonesia di 2024. Karena mimpi kita menuju ranking 25 dunia di tahun 2045 dimulai dari kaki-kaki anak-anak kita ini yang harus dibantu dengan elemen sepak bola yang baik di sekitarnya. Inshaa Allah saya percaya, bahwa yang sabar pasti yang menang.”