DBasia.news – Luis Milla mengeluarkan unek-uneknya melalui media social. Dia menilai PSSI memiliki manajemen yang buruk. Lebih dari itu, terdapat pula perjanjian kontrak yang diingkari. Belum lagi, rendahnya profesionalisme para petinggi PSSI.
Ungkapan itu diartikan Yoyok Sukawi selaku Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI sebagai pertimbangan Milla untuk tidak menerima tawaran perpanjangan kontrak melatih Timnas Indonesia.
Bukan malah sebaliknya yang mengatakan bahwa PSSI tidak serius kembali meminangnya. “Jadi yang dimaksud Milla, itu adalah PSSI suka telat membayar gaji. Itu namanya mengingkari kontrak,” ujar Yoyok.
“Kontraknya Milla itu sudah habis, dan sudah selesai. Memang, saat pembayaran gaji itu, kita (PSSI), sering terlambat, saya akui. Makanya Milla bilang di situ, bahwa PSSI itu tidak profesional. Lalu sering mengingkari kontrak, itu bukan memutuskan kontrak sepihak,” katanya menambahkan.
Luis Milla
Yoyok masih ngotot bahwa Milla yang tidak ingin kembali menangani Timnas Indonesia. PSSI, kata Yoyok, sudah memberikan penawaran dan tenggat waktu kepadanya. Justru, arsitek asal Spanyol itu yang tidak menunjukkan itikad baik untuk datang ke Indonesia.
“Lalu yang kedua, di dalam Instagram Milla itu justru menegaskan, bahwa dia yang tidak mau diperpanjang kontraknya. Coba dibaca baik-baik. Jadi intinya, dia bercerita, ‘kenapa saya tidak mau diperpanjang, karena PSSI tidak profesional, PSSI suka telat bayar gaji’. Jadi dia bercerita begitu,” imbuh CEO PSIS Semarang ini.
“Jadi dia bercerita, ‘tidak betul kalau saya itu mau datang ke Indonesia untuk memperpanjang kontrak, karena saya tidak mau diperpanjang. Karena PSSI tidak profesional, telat bayar gaji’. Maknanya seperti itu. Jadi jangan kebalik. Seolah-olah Milla mau, tapi kita tidak niat, lalu kita putus kontrak, itu beda sekali,” tutur Yoyok mengakhiri.