PSIM Keberatan soal Sanksi Komdis PSSI

DBasia.news –  PSIM Yogyakarta mendapat hukuman berat setelah terjadi kericuhan suporter saat melawan Persik Kediri (2/9/2019). Komisi disiplin (Komdis) PSSI menjatuhkan sanksi berupa larangan untuk suporter PSIM beraktivitas mendukung langsung selama satu bulan.

Melalui surat bernomor 063/L2/SK/KD-PSSI/IX/2019, tertanggal 5 September 2019 telah dinyatakan bahwa suporter PSIM terbukti melakukan tindak provokasi dan pelemparan botol ke arah official, sekaligus pendukung Persik, serta membuat keributan di luar stadion.

Atas pertimbangan tersebut, Komdis PSSI mengeluarkan keputusan merujuk Pasal 70 Jo. Pasal 20 Kode Disiplin PSSI, yakni penonton, atau suporter PSIM dilarang memasuki stadion selama satu bulan, terhitung sejak dimulainya putaran kedua.

Larangan suporter untuk memasuki stadion selama satu bulan oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, terhitung dari pertandingan putaran ke dua, yakni saat PSIM menjamu Persiba Balikpapan pada 23 Agustus 2019. Pembekuan fans PSIM juga berlaku saat melakoni pertandingan tandang.

Sanksi ini adalah akumulasi dari perilaku buruk suporter mereka. Sebelumnya Laskar Mataram mendapat denda sebesar Rp. 25 juta akibat ulah suporternya yang melakukan pelemparan botol dalam laga tandang ke markas Persatu Tuban pada 20 Juli 2019.

Dalam surat yang dikeluarkan Komdis PSSI, juga tertulis bahwa pelaksanaan putusan untuk PSIM Yogyakarta, dimulai dari pertandingan putaran kedua, karena terjadi pelanggaran terhadap Pasal 70 Kode Disiplin PSSI. Pengulangan terhadap pelanggaran terkait, akan berakibat terhadap hukuman yang lebih berat.

PSIM Yogyakarta pun memberikan respons atas dijatuhkannya hukuman tersebut. PSIM merasa sanksi yang dijatuhkan terlalu memberatkan, untuk itu akan menempuh jalur banding.

“Kenapa bermain di kandang sendiri juga tidak boleh ditonton. Padahal selama ini main di Yogyakarta baik-baik saja saja kok. Menang kita senang, kalah pun tetap damai,” kata Sekretaris Umum PSIM Jogja, Jarot Sri Kastawa kepada p, Kamis (12/9/2019).

“Kami bakal ajukan banding. Intinya tidak adil ketika kesalahan tersebut dilakukan saat tandang, tapi kenapa sanksi diberlakukan juga untuk laga kandang PSIM,” tutur Jarot Sri Kastawa.