PSG Temukan Pelatih Baru, Bukan Zidane

DBasia.news – PSG (Paris Saint-Germain) nampaknya akan melakukan perombakkan internal klub setelah memastikan Kylian Mbappe bertahan. Dua figur PSG dari musim lalu, Leonardo dan Mauricio Pochettino, akan meninggalkan pekerjaannya, dan kabarnya PSG telah menemukan penggantinya.

Leonardo yang bertugas sebagai Direktur Olahraga akan digantikan oleh Luis Campos, Direktur Olahraga Monaco, sementara posisi Pochettino sebagai pelatih PSG akan digantikan juru taktik lainnya.

Pochettino (50 tahun) sedianya baru ditunjuk melatih PSG pada Januari 2021 menggantikan Thomas Tuchel, tapi kariernya di PSG berjalan relatif singkat karena kegagalan musim lalu di Liga Champions.

Pochettino dianggap gagal menangani skuad bertabur bintang PSG yang punya Neymar, Kylian Mbappe, Lionel Messi, dan Sergio Ramos. Les Parisiens kandas di 16 besar melawan Real Madrid yang kemudian menjadi juara.

Keberhasilan memenangi Ligue 1 tak mampu menyelamatkan karier pelatih asal Argentina itu. Dua nama kandidat, Zinedine Zidane dan Christophe Galtier, muncul ke permukaan.

Zidane tak sedang melatih setelah meninggalkan Madrid pada 2021, sementara Galtier membesut klub rival Nice setelah punya pengalaman melatih AS Saint-Etienne dan Lille. Di antaranya kedua yang mana yang dipilih PSG?

Nasser Al-Khelaifi, Presiden PSG, mengonfirmasi klubnya sedang melakukan negosiasi untuk merekrut Galtier dari Nice. Al-Khelaifi juga membantah PSG melakukan pembicaraan dengan Zidane.

“Saya akan memberi tahu Anda satu hal: kami tidak pernah berbicara dengannya (Zidane), baik secara langsung maupun tidak langsung,” kata Al-Khelaifi kepada Le Parisien.

“Banyak klub tertarik padanya, tim nasional juga, tetapi kami tidak pernah berdiskusi dengannya. Kami telah memilih pelatih yang akan menjadi yang terbaik untuk apa yang ingin kami tempatkan.”

Berbeda dari Zidane, Galtier memang jadi prioritas bagi PSG untuk menggantikan Pochettino.

“Kami sedang berdiskusi dengan Nice, itu bukan rahasia. Saya berharap kami akan menemukan kesepakatan dengan cepat, tetapi saya menghormati Nice dan presiden (Jean-Pierre) Rivere, semua orang membela kepentingan mereka,” tambah Al-Khelaifi.