DBasia.news – Christophe Galtier mengaku jika PSG sedang berada di dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Pelatih berusia 56 tahun tersebut mengatakan tidak dapat mengandalkan hanya Kylian Mbappe seorang untuk memperbaiki penampilan mereka yang berada di bawah standar.
PSG akan menghadapi Marseille dalam partai bertajuk Le Classique Ligue 1 2022/23 pekan ke-25. Duel panas kedua tim bakal dihelat di Stade Orange Velodrome, Senin (27/02/2023) dini hari WIB.
Les Parisiens telah kalah dalam tiga dari empat pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi, dengan defisit satu gol yang harus diatasi dalam pertandingan babak 16 besar Liga Champions melawan Bayern Munchen. Kemudian, harapan mereka untuk memenangkan Piala Prancis ke-15 musim ini telah berakhir.
Kemenangan atas Lille di liga minggu lalu cukup mengakhiri dahaga torehan positif bagi Marquinhos dan kolega meski tidak meyakinkan. Keunggulan PSG di puncak klasemen dapat terpangkas menjadi hanya dua poin jika mereka kalah dari Marseille.
Simak situasi PSG lebih lanjut di bawah ini.
Marseille merupakan tim yang mampu menjadi mimpi buruk Les Parisiens di babak 16 besar Coupe de France awal bulan ini. Dan Galtier mengatakan bahwa mereka tidak bisa bergantung pada pemain kunci Mbappe jika mereka ingin mengalahkan penantang terdekat mereka dan kembali ke performa terbaik.
“Semua orang khawatir. Kami harus memenangkan duel untuk keluar dari tekanan Marseille. Kami harus memiliki lebih banyak serangan balik, yang tidak kami miliki saat laga Piala Prancis. Dengan adanya Kylian, hal itu akan terjadi.”
“Namun, bukan hanya dia yang bisa membantu kami. Dia mampu membuat perbedaan, tetapi pemain lain harus memproyeksikan diri mereka lebih bebas dan dengan tekad yang lebih besar untuk mengalahkan Marseille,” tegasnya.
Pelatih kepala Marseille, Igor Tudor, menyatakan pada hari Jumat bahwa kualitas PSG membuat mereka diunggulkan di semua pertandingan.
Tetapi Galtier tidak setuju, dan sebaliknya mengungkapkan keyakinannya bahwa timnya harus menunjukkan peningkatan dari penampilan mereka akhir-akhir ini jika mereka ingin menjadi pemenang di Le Classique.
“Saya tidak bisa mengatakan bahwa Marseille adalah favorit. Begitu juga dengan kami. Untuk status sebagai favorit, dinamika yang berbeda akan dibutuhkan. Namun akhir dari pertandingan melawan Bayern dan melawan Lille memberi kami banyak harapan,” jelasnya.
Performa buruk PSG akhir-akhir ini dilaporkan membuat Galtier berada di bawah tekanan, dengan mantan pelatih Thomas Tuchel dikaitkan sebagai pengganti potensial jika mantan pelatih Nice itu mengalami nasib yang sama seperti Mauricio Pochettino.
Terlepas dari pentingnya pertandingan melawan Marseille dalam perebutan gelar juara, kesempatan bagi PSG untuk membalas kekalahan mereka di Piala Prancis, Galtier tidak merasa itu akan menjadi pertandingan yang menentukan dalam musim timnya.
“Ini adalah pertandingan yang penting. Mereka adalah dua tim yang sangat dekat dalam hal gelar juara dengan selisih poin yang sangat sedikit. Apakah ini menentukan untuk meraih gelar juara? Saya rasa tidak,” katanya.