DBasia.news – Begitu banyak pemberitaan soal Barcelona sejak akhir musim lalu sampai awal musim 2020-2021. Jika dirangkum kurang lebihnya seperti ini, Barcelona 2-8 Bayern Munchen, pemecatan Quique Setien, Lionel Messi hengkang, dan pengunduran diri Josep Maria Bartomeu.
Itu empat pemberitaan utama soal Barcelona belum lagi soal bursa transfer dengan hengkangnya Luis Suarez, eksodus pemain senior dari Ivan Rakitic, Arturo Vidal, tanpa pengganti yang sesuai dari segi kuantitas dan Barca tak merekrut striker.
Tapi waktu terus berjalan. Ronald Koeman fokus mempersiapkan tim sebaik mungkin dengan pasukan yang dimilikinya. Satu pemain yang tidak banyak dipantau radar karena sorotannya kalah dari berita-berita besar di atas adalah … Pedri.
Pemberitaan Pedri yang tidak besar dapat dimaklumi. Dengan pembelian lima juta euro dari klub kecil seperti Las Palmas wajar jika tak banyak yang memerhatikan Pedri dengan anggapan dia akan bermain di tim muda Barca (Barca B).
Pedri kalah tenar dengan rekrutan lainnya seperti Sergino Dest, Matheus Fernandes, Miralem Pjanic, hingga Francisco Trincao sebesar 31 juta euro dan klausul pembelian sebesar 400 juta euro. Akan tapi Pedri mengalahkan mereka dengan kontribusi yang diberikan.
Pedri adalah pemain murah yang memberikan kualitas bintang lima untuk tim. Pedri menjawab kepercayaan bermain Ronald Koeman dan Eropa melihat aksinya beberapa waktu lalu ketika Barcelona menang 2-0 atas Juventus di Turin pada laga Liga Champions.
Barcelona kerap menemui kesulitan bermain di markas Juventus dan mereka mengakhiri kutukan itu. Pedri tak mencetak gol tapi kontribusinya besar: 92 menit bermain, 64 sentuhan bola, 41 operan (akurasi 95 persen), empat dribel sukses, sembilan kali memenangi duel perebutan bola, dua kali memotong bola, dan tiga tekel.
“Benar-benar pemain yang hebat, Pedri. Bermain dengan tenang dan kejelasan, tidak pernah membosankan, selamat,” ucap legenda Juventus Claudio Marchisio.
Selepas laga berakhir Paulo Dybala memperlihatkan gestur respek kepada pemain yang baru berusia 17 tahun itu. Dia menukar bajunya dengan Pedri yang hanya memainkan Dybala di PlayStation kala masih anak-anak.
“Apa yang telah dilakukan Pedri sangatlah hebat. Impresif,” ucap Koeman memuji Pedri selepas laga berakhir.
Direkrut cuma sebesar lima juta euro dan kontribusinya sangat besar sejauh ini. Rezim Barca era Bartomeu bisa jadi diingat dengan kemundurannya akibat derasnya tuntutan fans, namun keberadaan Pedri bisa jadi warisan terbesar yang akan dibahas selama bertahun-tahun.
Ayah Pedri merupakan pengagum Michael Laudrup, eks Barcelona dan ingin anaknya melihat video Laudrup agar ia dapat mengikuti pergerakan dan operannya. Secara tidak langsung sang ayah ‘memaksa’ Pedri untuk jadi seperti Laudrup.
Kendati demikian Pedri memiliki idolanya sendiri yang notabene legenda Barcelona Andres Iniesta.
“Saya punya DNA Barca. Hasrat saya untuk mengikuti Andres Iniesta. saya selalu berkata dia idola saya dan dia akan seperti itu sampai saya mati,” tutur Pedri kepada EFE pada 2019.
Pergerakan yang dimiliki Pedri sudah memperlihatkan gaya main idolanya itu: bola terkesan lengket di kakinya, pergerakan yang sulit diprediksi, dan itu terlihat kontra Juventus.
Bersama Trincao dan Ansu Fati, Pedri disiapkan Barcelona untuk masa depan kelak yang tidak akan lagi diperkuat Lionel Messi. Di tengah sorotan transfer-transfer mahal Barca namun minim kontribusi, Pedri adalah oase di tengah gurun.