DBasia.news – Timnas Belanda menang telak 4-2 atas Jerman dalam lanjutan laga Kualifikasi Piala Eropa 2020. Nama Donyell Malen jadi sorotan di laga itu usai mencetak gol.
Di antara laga-laga internasional, hanya segelintir yang bisa menyamai rivalitas antara Belanda dengan Jerman. Pada laga sengit inilah satu nama mencuat, Donyell Malen.
Pada pertemuan Belanda kontra Jerman edisi ke-44 itulah Malen mencatatkan debutnya di timnas senior setelah sebelumnya selalu menjadi andalan tim U-15 hingga U-21.
Di bawah Ronald Koeman, timnas Belanda mengusung sistem permainan menarik di mana mereka tidak mengandalkan penyerang tengah murni. Koeman lebih memberi kepercayaan kepada Memphis Depay sebagai “false nine”. Terbukti, dalam 17 laga terakhir Depay mampu membuat 11 gol.
Depay memaksa Luuk de Jong, yang merupakan penyerang murni, duduk di bangku cadangan. Bahkan sebelumnya, Bas Dost memutuskan pensiun dari timnas karena kalah bersaing dengan Depay.
Kini, Depay dan Luuk De Jong harus selalu menampilkan performa tingkat tinggi. Pasalnya, Koeman sudah menemukan Donyell Malen, pemain yang bisa menjadi ancaman. Pemain asal PSV Eindhoven itu diyakini akan menghadirkan kompetisi sengit di lini depan Tim Oranye.
Ke Arsenal karena Henry dan Bergkamp
Lahir di Wieringen, Malen mengawali kariernya di Akademi Ajax pada 2007. Pada 2015 Malen memutuskan bergabung dengan Arsenal meski sebelumnya mendapatkan tawaran dari Manchester United dan Chelsea. Malen memilih Arsenal karena di klub itulah Thierry Henry dan Dennis Bergkamp, dua pemain idolanya, bermain.
Di Arsenal pula Malen menandatangani kontrak profesional pertamanya setahun kemudian. Namun di Arsenal pula dia mendapatkan kenangan tidak menyenangkan.
“Saya dikatakan terlalu gemuk. Itu sangat mengejutkan. Tentu saya belum bisa menyesuaikan diri dengan level di Arsenal. Saya belum begitu fit. Tapi kalau terlalu gemuk? Tidak,” kata Malen seperti dikutip Squawka.
Malen memutuskan hengkang dari Arsenal dan bergabung dengan PSV pada 2017. Keputusan yang disayangkan banyak fans Arsenal yang melihat potensi besarnya. Kehilangan bagi Arsenal, keuntungan buat PSV
Lama berposisi sebagai pemain sayap, Malen memiliki kelebihan bisa dimainkan di mana saja. Tidak heran dia acap menjalankan posisi di belakang penyerang dengan baik. Bahkan sesekali dia tampil sebagai penyerang.
Malen kini tercatat sudah mencetak 11 gol dan empat assist dalam 1.434 menit tampil bersama PSV di Eredivisie. Total Malen sudah mencetak 15 gol dan sembilan assist dari 57 laga PSV di semua kompetisi. Pencapaian yang membuatnya dilirik oleh Ronald Koeman, pelatih Belanda.
Malen pun membayar tuntas kepercayaan yang diberikan kepadanya dengan sebuah gol ke gawang Jerman, rival sejati Belanda. Malen pun kini menjadi pemain termuda (20 tahun dan 230 hari) yang mencetak pada laga debut timnas setelah Ryan Babel (18 tahun dan 97 hari) pada 2005.