DBAsia News

Profil Alassane Plea, Pencetak Hat-trick Gol Gladbach di Liga Champions

DBasia.news – Pertandingan ketiga Liga Champions musim 2020-2021 menjadi panggung Alassane Plea unjuk kemampuan. Penyerang Borussia Monchengladbach itu mencetak hat-trick pertamanya di ajang kompetisi antar klub-klub elite Eropa.

Momen itu terjadi saat Gladbach bertandang ke markas Shakhtar Donetsk dalam lanjutan grup B di Stadion Olimpiade Kiev, Rabu (4/11) dini hari WIB. Tiga gol Plea melengkapi kemenangan wakil Jerman tersebut dengan skor mencolok 6-0.

Tiga gol Plea dicetak pada menit ke-8, 26, dan 78. Penyerang berkebangsaan Prancis itu juga menyumbang satu assist untuk gol Lars Stindl pada menit ke-65.

Apa yang dilakukan Plea dan Gladbach sangatlah luar biasa. Selain dilakukan dalam laga tandang, Shakhtar juga bukan tim sembarangan dan sempat mengalahkan Real Madrid pada laga perdana fase grup.

Itu merupakan kemenangan tandang Gladbach terbesar di Eropa dalam 47 tahun terakhir. Sebaliknya, hasil ini menjadi kekalahan kandang terbesar Shakhtar di kompetisi Eropa.

Nama Plea mungkin masih asing di telinga pecinta sepak bola. Namun ia merupakan jebolan tim junior Olympique Lyon yang merupakan salah satu akademi terbaik di Eropa.

Menariknya, Plea bukan penduduk asli kota Lyon. Ia lahir di Lille meski tak pernah menimba ilmu sepak bola di akademi Losc Lille.

Plea ditemukan tim pencari bakat Lyon saat berusia 16 tahun. Performanya bersama tim lokal mencuri perhatian Gerard Bonneau.

Plea termasuk salah satu generasi emas akademi Lyon bersama Samuel Umtiti, Alexandre Lacazette, Nbil Fekir, hingga Bayern Munchen. Namun kariernya memang belum secemerlang rekan-rekannya tersebut.

Pemain berdarah Mali itu hanya tampil 12 kali di tim senior Lyon. Plea pun memutuskan hijrah ke Nice pada usia 21 tahun setelah sempat dipinjamkan ke Auxerre.

Plea memulai kariernya di Nice dengan bermain sebagai winger. Posisinya kemudian diubah oleh Claude Puel yang saat itu bertugas sebagai pelatih.

Performa Plea sebagai penyerang tengah semakin terasah saat Lucien Favre mengambil alih kursi pelatih pada musim panas 2016. Kesempatan berduet dengan Mario Balotelli kian meningkatkan kualitasnya.

Duet Plea dan Balotelli mengantarkan Nice finis di peringkat ketiga Ligue 1 2016-2017. Sayang performa apik tersebut gagal diulangi semusim berselang.

Plea kemudian memilih hengkang ke Borussia Monchengladbach pada musim panas 2018. Klub asal Jerman itu dikabarkan harus merogoh kocek sebesar 25 juta euro untuk mewujudkan transfer ini.

Performa Plea pada musim pertamanya bersama Gladbach relatif stabil. Ia mampu mencetak 15 gol dan 4 assist di semua kompetisi dan menjadi top skorer klub.

Sementara pada musim 2019-2020, produktivitas golnya memang menurun dengan koleksi 10 gol saja. Namun Plea menutupi hal itu dengan torehan assist yang mencapai 11 buah.

Dengan umurnya saat ini yang menginjak 27 tahun, Plea tengah berada di usia emas. Wajar jika publik Gladbach menggantungkan harapan yang tinggi kepada pengidola Thierry Henry tersebut.

Hat-trick perdananya yang tercipta di ajang Liga Champions tentu menambah rasa percaya diri Plea. Bukan tidak mungkin dirinya akan bersaing dengan nama-nama besar di daftar top skorer musim ini.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?