DBasia.news – Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, tak mendukung format Piala Eropa 2020 digunakan untuk ajang ini di edisi berikutnya. Format ini dianggap tak adil.
Piala Eropa 2020 digelar dengan format yang berbeda dengan edisi sebelumnya. Ajang ini dilangsungkan di 11 negara yang berbeda. 11 negara tersebut adalah Inggris, Italia, Azerbaijan, Rusia, Spanyol, Rumania, Belanda, Skotlandia, Denmark, Hungaria, dan Jerman.
Format ini warisan dari pengurus UEFA era kepemimpinan Michael Plantini. Format ini digunakan untuk merayakan 60 tahun gelaran Piala Eropa.
Kini Piala Eropa 2020 sudah memasuki laga final. Italia akan menghadapi Inggris di Stadion Wembley, Senin (12/7) dini hari WIB.
“Saya tidak akan mendukungnya lagi. Dalam penerapannya, ini tidak tepat karena ada beberapa tim yang harus melakukan perjalanan lebih dari 10.000 km.Sementara yang lain hanya menempuh 1.000 km,” kata Ceferin kepada BBC Sport.
“Ini tidak adil bagi fan yang harus berada di Roma dan kemudian harus berpindah ke Baku beberapa hari kemudian. Itu penerbangan empat setengah jam.
“Kami harus banyak bepergian, ke negara-negara dengan yurisdiksi, mata uang yang berbeda, dan di lingkup negara-negara Uni Eropa (UE) dan Non Uni Eropa, jadi itu tidak mudah,” jelasnya.
Format Piala Eropa 2020 memang tak menguntungkan para klub yang harus berpindah-pindah venue dalam 3 X 24 jam. Swiss menjadi negara yang menempuh jarak perjalanan paling jauh di Piala Eropa 2020 dengan 15.486 km. La Nati harus berlaga di empat negara berbeda yaitu Italia, Azerbaijan, Rumania, dan Rusia sebelum tersingkir di perempat final.
Skotlandia menjadi negara dengan perjalanan terpendek dengan 1.108 km. Skotlandia yang mentok di fase grup hanya memainkan laga di rumah mereka, Hampden Park dan Wembley di Inggris.
“Itu adalah format yang diputuskan sebelum saya datang (ke posisi ini) dan saya menghormatinya. Ini adalah ide yang menarik tetapi sulit untuk diterapkan. Saya tidak berpikir kami akan menerapkannya lagi,” jelasnya.
-
Timnas Italia Juara Piala Eropa 2020, Roberto Mancini Justru Rasakan Efek Negatif
-
Sosok Trevoh Chalobah Jadi Perhatian di Piala Super Eropa 2021
-
Tekanan Mental Akibat Penalti Gagal, Sancho Juga Dapat Serangan Rasial
-
Southgate Ungkap Alasan Menaruh Saka Sebagai Eksekutor Penalti Kelima
-
Jack Grealish Ikut Komentari Eksekutor Penalti Timnas Inggris