DBasia.news – Di tengah rumor kepergian Paul Pogba dari Manchester United, Jose Mourinho membuat keputusan – yang menurut fans dan pemerhati sepak bola – tepat dengan menunjuk Pogba sebagai kapten tim saat melawan Leicester City di Old Trafford.
Pogba memimpin Man United memenangi laga dengan skor 2-1 di pekan pertama Premier League 2018-19 melalui gol penalti yang dicetaknya, serta satu gol dari Luke Shaw. Gelandang Prancis berusia 25 tahun menjadi kapten setelah Antonio Valencia cedera. Penunjukkan itu dinilai tepat oleh publik.
Pasalnya, penunjukkan kapten Man United itu dianggap sebagai siasat Mourinho agar Pogba tidak hengkang ke klub Eropa lainnya di sisa waktu bursa transfer musim panas di Eropa. Seperti yang telah diketahui sebelumnya, hubungan Pogba tidak baik dengan Mourinho menyusul perdebatan soal posisi bermain musim lalu, hingga dia ingin hengkang dan kabarnya, ke Barcelona.
Jose Mourinho
Pogba pun senang diberi tanggung jawab tersebut, terutamanya karena dia besar dari akademi Man United. Apalagi, di masa lalu Man United pernah memiliki kapten-kapten yang hebat seperti Eric Cantona, Bryan Robson, Nemanja Vidic, Rio Ferdinand, Roy Keane, Ryan Giggs.
“Saya selalu mencintai klub ini. Saya cinta klub ini. Saya datang dari akademi, tumbuh, dan saya bermain untuk tim utama. Bagi saya, mimpi jadi nyata. Mengenakan ban kapten ini lebih spesial karena masa lalu, karena pemain-pemain yang bermain di sini dan pemain yang pernah mengenakannya. Jelas ini kehormatan untuk saya. Ketika saya mengenakannya, saya mendapat kepercayaan dari fans,” papar Pogba di Goal.
“Mereka semua di sini, membantu saya, rekan setim saya, jelas sekali hal ini membuat saya ingin memberikan cinta kepada mereka dan juga performa bagus ketika bertanding,” sambungnya.
Kendati demikian, Pogba menegaskan bahwa dia tidak perlu ban kapten untuk jadi pemimpin di United. Dia mengakui belajar jadi pemimpin dari pemain-pemain hebat di masa lalu yang pernah bermain dengannya di United dan Juventus.
Paul Pogba
“Ketika saya pertama berada di United, Rio Ferdinand kapten tim, begitu juga Patrice Evra. Lalu saya pergi ke Juventus, dan Giorgio Chiellini serta (Gianluigi) Buffon kapten tim. Ketika saya masih muda, Michael Carrick juga terkadang menjadi kapten. Saya belajar dari mereka semua, tapi saya pikir, tidak ada buku panduan untuk jadi pemimpin,” tambah Pogba.
“Itu (menjadi pemimpin) bukan tentang mengenakan ban kapten. Saya selalu berbicara dengan rekan setim. Ini bukan peran yang saya berikan kepada diri sendiri. Saya hanya mencoba membantu tim sebanyak mungkin, seperti mereka juga membantu saya,” urainya.