DBasia.news – Kemenangan Italia atas Austria pada babak 16 besar Piala Eropa 2020 merupakan sebuah kewajaran. Namun perlawanan sengit yang ditunjukkan Das Team tentu tak diduga banyak pihak.
Dalam laga yang berlangsung di Stadion Wembley, Minggu (27/6) dini hari WIB, Austria mampu memaksa Italia memainkan babak perpanjangan waktu. Kedua tim bermain imbang selama 90 menit.
Padahal Italia unggul jauh dalam hal kualitas pemain ketimbang Austria. Performa mereka juga lebih meyakinkan di fase grup.
Italia seperti akan menang dengan mudah setelah menggempur pertahanan Austria sepanjang babak pertama. Tampaknya hanya keberuntungan yang membuat gawang Daniel Bachmann belum kebobolan.
Namun Austria secara berani tampil lebih menyerang di babak kedua. perubahan strategi itu membuat Italia sempat tertekan.
Austria bahkan mampu membobol gawang Italia lewat sundulan Marko Arnautovic pada menit ke-65. Namun dewi fortuna masih menyelamatkan Italia setelah VAR menganulir gol tersebut karena offside.
Andai gol tersebut disahkan, hasil pertandingan sangat mungkin berbeda. Apalagi Italia benar-benar terlihat tak nyaman sepanjang 45 menit babak kedua.
Pada akhirnya stamina dan daya tahan menjadi pembeda dalam pertandingan ini. Para pemain Austria kehilangan fokus pada babak perpanjangan waktu sehingga Federico Chiesa mampu mencetak gol.
Gol tersebut meruntuhkan semangat bertanding para pemain Austria. Terbukti, Italia mampu mencetak gol tambahan di penghujung babak pertama perpanjangan waktu melalui sepakan Matteo Pessina.
Tertinggal 0-2 harusnya membuat peluang Austria sudah tertutup. Namun David Alaba dan kawan-kawan masih mencoba bangkit di babak kedua perpanjangan waktu.
Usaha tersebut berbuah hasil setelah Austria mampu memperkecil kedudukan melalui sundulan Sasa Kalajdzic. Ini merupakan kali pertama gawang Italia kebobolan sepanjang gelaran Piala Eropa 2020.
Fakta tersebut membuktikan Austria tak bisa diremehkan. Sayang mereka tak mampu mencetak satu gol lagi untuk memaksakan adu penalti.
Kekalahan ini tentu membuat para pemain Austria kecewa. Namun disisi lain, mereka puas karena telah menunjukkan perlawanan maksimal.
“Kami bisa bangga dengan diri kami sendiri, Austria bisa bangga dengan kami. Kami memberikan segalanya, tetapi pada akhirnya kami tidak dihargai atas penampilan kami, benar-benar sulit diterima,” kata Alaba.
“Kami menahan diri melawan Italia yang sangat, sangat bagus. Saya pikir orang Italia sekarang tahu bahwa kami bisa memainkan sepakbola yang sangat bagus,” sambung gelandang Austria, Florian Grillitsch.
Orang yang paling bangga dengan performa Austria tentu sang pelatih, Franco Foda. Ia tentu puas dengan penampilan anak-anak asuhnya yang nyaris membuat kejutan.
“Saya belum pernah menerima begitu banyak pujian dari lawan. Sungguh luar biasa bagaimana tim mempertahankannya di perpanjangan waktu dan itu adalah pertandingan yang hebat,” kata Foda.
“Seluruh Austria dapat bangga dengan tim ini. Pada awalnya, kami ingin menyerang dengan garis pertahanan tinggi, tetapi Italia terlalu kuat dan mampu bermain dengan cara mereka untuk keluar dari tekanan kami.”