Perubahan Strategi AC Milan Bawa Kemenangan atas Cagliari

DBasia.news –  AC Milan sukses mengatasi perlawanan tuan rumah, Cagliari dalam lanjutan laga Liga Italia pekan 19 di Sardegna Arena, Sabtu (12/1/2020) malam. Pelatih AC Milan, Stefano Pioli juga dapat mudahnya beradaptasi dari segi taktik Ziatan Ibrahimovic. Hal ini membuat Pioli mengubah formasi timnya dan seluruh serangan Rossoneri terarah kepadanya.

Dimulai dari lanjutan laga Serie A yang berlangsung 11 Januari lalu melawan Cagliari. AC Milan menang 2-0 melalui gol yang dicetak dua penyerang mereka, Rafael Leao dan Zlatan Ibrahimovic. Pioli mengubah formasi Milan dari 4-3-3 menjadi 4-4-2.

Pada taktik itu keluhan Pioli karena kurangnya suplai bola kepada Ibrahimovic teratasi. Serangan dari kedua sisi sayap aktif, kedua full-backs aktif membantu serangan, dan gol Ibra tercipta dari operan Theo Hernandez yang naik membantu serangan.

Taktik itu bekerja dengan baik. Ibrahimovic, 38 tahun, juga mengakui formasi 4-4-2 cocok dengan skuat AC Milan saat ini. Sebelumnya saat masih memainkan 4-3-3 Milan bermain imbang tanpa gol melawan Sampdoria.

“Kami bermain dengan dua striker dan dua penyerang sayap untuk mendorong seluruh tim lebih jauh ke depan (bermain ofensif) dan itu berjalan dengan baik. Kami bekerja pada sistem ini sepanjang pekan,” tutur Ibrahimovic di Football-Italia.

“Ini adalah pertandingan kedua saya, yang pertama berakhir 0-0 dengan Sampdoria, kami memiliki tiga poin di sini dan harus terus bekerja. Ketika Anda bekerja keras, keberuntungan mengubah jalan Anda,” lanjut striker asal Swedia itu.

Dengan taktik 4-4-2 itu, Pioli bisa menemukan solusi penyerang pendamping Ibrahimovic yang lebih banyak bergerak untuk menjemput bola dan menganggu pertahanan lawan. Leao menjadi tandem ideal bagi Ibra. Selain itu, pola serangan Milan kini akan selalu tertuju kepada Ibrahimovic.

“Ini tentu saja merupakan performa yang berbeda dengan penampilan belakangan ini. Kami lebih efektif, lebih solid, kehadiran Zlatan jelas memberi kami titik referensi untuk membangun (serangan) dan butuh waktu bagi kami untuk benar-benar mengenal satu sama lain,” timpal Pioli.

“Kami harus berusaha memanfaatkan karakteristik pemain kami. Ibrahimovic mungkin tidak akan banyak berlari mencari ruang, jadi kami membutuhkan seseorang di sekitarnya yang dapat banyak berlari, seperti hari ini kita melihat Leao, Samu Castillejo, dan Hakan Calhanoglu, kemudian Giacomo Bonaventura. Kami baru saja mulai mengerjakan sistem ini, tetapi tanda-tanda awalnya positif.”

Performa AC Milan memang membaik dengan 4-4-2 dan karakteristik bermain Zlatan Ibrahimovic. Akan tapi, pola serangan yang bergantung kepada Ibrahimovic juga lebih mudah ditebak lawan dan Pioli harus menyiapkan rencana alternatif jika lawan mematikan Ibrahimovic.