DBasia.news – Fase delapan besar grup B Liga 2 2018 berakhir untuk kemenangan 1-0 Madura FC atas PSS Sleman. Kemenangan itu membalaskan luka kekalahan dari pertemuan pertama.
Sepakan keras Faris Aditama pada menit ke-81, menjadi satu-satunya pembeda pada pertandingan di Stadion Ahmad Yani Sumenep itu. Tiga angka yang sekaligus membuka kembali peluang Madura FC untuk bersaing merebut dua tiekt ke babak semifinal.
“Kemenangan ini kami maksudkan untuk menjaga peluang lolos ke babak berikutnya,” beber pelatih Madura FC, Salahudin.
Salahudin menepis anggapan bahwa anak asuhnya menerapkan permainan keras akibat membawa misi balas dendam. Hal itu tak lepas dari apa yang dialami Madura FC ketika bertandang ke Stadion Maguwoharjo Sleman, pekan lalu.
Tim kebanggaan Laskar Jokotole menuai kekalahan menyakitkan, karena kalah dengan gol bunuh diri Chairul Rifan pada menit-menit akhir. Namun, bukan soal gol bunuh diri itu yang membuat tensi suporter Madura FC meninggi saat menyambut kedatangan PSS.
PSS Sleman
Melainkan proses kemenangan PSS yang dinilai konyol. Sebelum Chairul Rifan menyundul bola hingga masuk ke gawang sendiri, bola lambung dari sisi kiri seharusnya tidak terjadi karena posisi sang pemain sudah offside.
“Tidak dendam. Kalau soal itu, mungkin lebih kepada kuasa Tuhan saja,” tandas pelatih yang membawa Barito Putera naik ke kompetisi kasta tertinggi musim 2012 silam tersebut.
Animo di Stadion Ahmad Yani memang berbeda dibanding laga-laga Madura FC sebelumnya sejak babak penyisihan grup Liga 2. Lantaran dibumbui faktor di luar lapangan, lebih dari 4 ribu suporter setia Madura FC hadir untuk memberi dukungan secara langsung.
“Terima kasih kepada suporter. Karena dukungan sore ini berbeda dibandingkan pertandingan lainnya,” timpal gelandang andalan Madura FC, Iman Budi Hernandi.