Persija Jakarta Ungkap Ada Andil PSSI dalam Kegagalan Empat Pemain Barunya Tampil di LCA

Persija

DBasia.news – Persija Jakarta sudah mendaftarkan 24 pemain untuk Kualifikasi Liga Champions Asia (LCA). Namun, empat pemain barunya, termasuk tiga penggawa asing, tidak dapat tampil lantaran International Transfer Certificate (ITC) belum dapat diproses.

Keempat pemain itu ialah Vinicius Lopez, Jakhongir Abdumuminov, Bruno Matos, dan Ryuji Utomo. Keempatnya bergabung dari klub luar negeri ke Persija sehingga membutuhkan ITC.

ITC keempat pemain itu belum dapat diterbitkan, lantaran Transfer Matching System (TMS) Liga Indonesia baru dibuka pada 15 Februari sampai 9 Mei 2019. Jadi, tim berjuluk Macan Kemayoran itu harus menunggu hingga 15 Februari 2019 untuk mendapatkan ITC keempat pemain itu, jauh melewati deadline pendaftaran pemain di LCA.

“Kami atas nama manajemen Persija akan membeberkan kronologi tidak bisa bermainnya keempat pemain kami di LCA. Pertama itu ITC untuk klub Indonesia itu baru dibuka pada tanggal 15 Februari 2019, sementara di benua lain, Asia dan Eropa, jendela transfer pemain terbuka sampai akhir Januari atau akhir Februari,” buka Chief Operating Officer (COO) Persija, Muhammad Rafil Perdana.

“Hal ini menyebabkan Persija tidak bisa mendaftarkan pemain asing, atau pemain lokal yang berasal dari klub luar negeri yaitu Ryuji Utomo untuk bermain di LCA. Sedangkan pendaftaran terakhir untuk babak kualifikasi LCA itu berakhir 21 Januari 2019.”

“Lalu melalui kesekretariatan kami Bapak Darwis, kami sudah mengirimkan surat permohonan kepada PSSI untuk membuka transfer dalam sistem TMS. Namun keterangan Sekjen (Sekretaris Jenderal) PSSI, Ibu (Ratu) Tisha bahwa periode TMS paling lama dibuka maskimal 89 hari. Jika PSSI memajukan periode TMS, akhirnya hari terakhir penutupan adalah awal April, yang mana kick off Liga 1 itu baru direncanakan bergulir pada tanggal 1 sampai 8 Mei,” kata Rafil menambahkan.

Rafil melanjutkan, pihaknya bingung dengan pernyataan PSSI lewat Kepala Hubungan Media dan Promosi Digital PSSI, Gatot Widakdo, yang menjelaskan bahwa penentuan TMS telah susuai regulasi yang berlaku. Rafil menanyakan, regulasi mana yang dipakai PSSI?

“Sebelumnya PSSI melalui Kepala Hubungan Media Pak Gatot Widakdo kepada media menyebutkan bahwa periode transfer yang diajukan PSSI, yakni dua bulan sebelum kick off, sudah sesuai regulasi. Mereka tidak menjelaskan regulasi yang mana, makanya di sini kami mencoba menjelaskan,” terang Rafil.

“Waktu itu Pak Gatot berbicara kepada media, ‘Kami memang tidak bisa membuka jendela transfer dalam waktu dekat karena sesuai peraturan FIFA peraturannya dua bulan sebelum Liga 1 dimulai’. Nahitu peraturan yang mana maksud saya, pernyataan Gatot di media sebetulnya sudah mengindikasikan bahwa Persija tidak punya peluang untuk mendapatkan ITC bagi pemainnya,” tutur Rafil mengakhiri.