DBasia.news – Salah seorang suporter PSM Makassar mendekati lapangan dan mengoyakkan jaring gawang Persija Jakarta ketika bermain di Stadion Andi Mattalatta, 16 November lalu.
Apabila kejadian tersebut terulang lagi, tim berjulukan Macan Kemayoran tersebut ingin pertandingan dihentikan. Karena ini akan mengganggu jalannya pertandingan dan merusak permainan kedua tim.
Persija Jakarta akan menantang PSM pada leg kedua babak final Piala Indonesia di Stadion Mattoangin, Minggu (28/7). Pada pertemuan pertama di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (21/7), Macan Kemayoran menang tipis, 1-0.
“Kami tahu kondisi stadion di sana berbeda dengan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Saya sudah instruksikan juga. Seandanya ada penonton yang masuk ke sentel ban, saya tak mau bermain demi keamanan tim,” kata Manajer Persija, Ardhi Tjahjoko, di Lapangan PSAU TNI AU, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (24/7).
“Prosedurnya seperti itu. Kalau ada penonton yang masuk, saya ingin laga dihentikan,” imbuh Ardhi.
Persija hanya butuh hasil imbang atau pun tak kalah dengan margin lebih dari satu gol, dengan catatan, dapat membobol gawang PSM Makassar, untuk meraih gelar Piala Indonesia.
Oleh sebab itu, Macan Kemayoran mengantisipasi segala kejadian di luar dugaan yang dapat terjadi di Mattoangin.
Melihat kondisi musim lalu, pelatih Persija, Julio Banuelos kaget. Pelatih yang baru musim ini menangani Macan Kemayoran tersebut berharap panpel PSM dapat bertanggung jawab untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pada leg kedua.
“Apabila itu terjadi, tidak ada rasa tanggung jawab dari panpel di sana. Kami berharap kondisi tetap kondusif,” imbuh Julio.