DBasia.news – Kekecewaan harus dirasakan Persebaya Surabaya saat tampil di babak 128 besar Piala Indonesia 2018. Mereka dipastikan tidak akan mendapat dukungan langsung dari suporter setianya, Bonek saat menjamu PSBI Blitar di Stadion Jala Krida Mandala, Bumimoro, Surabaya, Minggu (2/9).
Padahal biasanya di setiap laga kandang tak kurang dari 32.000 Bonek memberikan suntikan semangat bagi Bajul Ijo. Apalagi, jumlah penonton kandang Persebaya menjadi yang terbanyak di antara pertandingan Liga 1 putaran pertama musim ini. Totalnya, 188.452 orang dalam laga kandang di Stadion Gelora Bung Tomo.
Sayang, andai mendapat izin bisa disaksikan langsung oleh penonton, kapasitas stadion yang terletak di Kompleks Kobangdikal Surabaya tersebut minim sarana dan prasarana (sarpras) yang tersedia.
Uniknya, ini adalah kejadian kedua Persebaya tanpa dukungan Bonek saat meladeni PSBI. Yang pertama di Liga 2 2017 lalu. Berstatus laga tunda, Bonek dilarang melihat langsung laga yang digelar di Stadion Sultan Agung, Bantul, 11 Juli 2017 lalu. Kendati demikian Green Force mampu menang 2-1 lewat gol Muhammad Hidayat dan Misbakus Solikin. Sedangkan PSBI memperkecil kedudukan melalui Luxi Ariawan.
Kendati tidak mendapat dukungan Bonek, asisten pelatih Persebaya Bejo Sugiantoro tak risau. Dia bertekad timnya akan memberikan kado kemenangan bagi pendukung setianya.
“Kalau situasi dan keputusan dari federasi seperti itu, ya tetap kami hormati. Ada dan tanpa penonton harus menampilkan yang maksimal,” tegasnya.
Selain berjanji menampilkan permainan terbaiknya, karakter permainan ngeyel ala Persebaya juga akan dipertahankan di laga tersebut. Apalagi, saat ini Persebaya belum mengantongi kekuatan Singo Lodro. Tak ayal, Persebaya akan fokus pada kekuatan timnya sendiri.
“Kami belum tahu seperti apa, tapi yang penting kami main dengan ciri khas kami. Untuk hasil, saya yakin itu tergantung permainan,” tuntas pelatih yang juga ayah kandung dari bek Persebaya, Rachmat Irianto tersebut.