Persebaya Kalah Dua Laga Terakhir, Djadjang Tetap Optimistis

Djadjang Nurdjaman

DBasia.news – Persebaya Surabaya selalu kalah dua laga terakhir. Namun pelatih  Djadjang Nurdjaman tetap optimistis. Eks pelatih PSMS Medan itu tetap yakin tim besutannya akan terhindar dari degradasi. Apalagi saat ini Persebaya masih memiliki sembilan laga sisa.

Memang, saat ini Persebaya tengah berada di ambang degradasi. Ya, Bajul Ijo sedang terpuruk di peringkat 14 klasemen sementara Liga 1 2018 dengan mengoleksi 29 poin. Raihan poin tersebut hanya berjarak satu poin dengan PS Tira yang menghuni zona merah.

Kendati degradasi membayangi timnya, pelatih yang akrab disapa Djanur tersebut tetap yakin anak asuhnya masih bisa berlaga di Liga 1 musim depan. Hanya saja, Persebaya harus ekstra kerja keras. Mereka tak boleh melewatkan satu kemenangan pun di kandang dan harus mencuri poin di laga tandang.

“Walaupun ketat persaingan di papan bawah, tapi saya masih optimistis bisa lepas dari zona degradasi. Masih ada peluang buat kami untuk lolos,” ungkap pelatih berusia 53 tahun tersebut.

 

Persebaya


Kendati masih ada peluang, namun langkah Persebaya untuk tetap menjauh dari zona degradasi semakin berat. Sebab di beberapa laga kedepan, Persebaya tidak diperkuat oleh beberapa pemain andalannya. Sebut saja David Aparecido da Silva, Robertino Pugliara, dan Raphael Eduardo Guillermo Maitimo.

Seperti diketahui, David harus absen selama dua pekan akibat mengalami cedera lutut saat melawan Arema FC (6/10) lalu. Robertino harus mengakhiri musim 2018 lebih cepat akibat tekel brutal dari punggawa Borneo FC, Wahyu Setiawan Hamisi.

Sementara itu, Maitimo juga belum bisa dipastikan kapan bisa dimainkan. Sebab, cedera yang ia alami saat melawan PSIS Semarang Bulan Juli silam masih menyisakan nyeri.

“Sekarang ada beberapa pemain yang dibeberapa pertandingan kedepan tidak bisa turun. Tanpa David, Robertino,dan Maitimo. Tapi saya masih optimistis karena masih menyisakan lima pertandingan di kandang. Pemain yang ada tinggal kita maksimalkan,” pungkas Djanur.