Perkuat Besiktas Dengan Status Pinjaman, Miralem Pjanic Sindir Koeman

DBasia.news – Gelandang asal Bosnia Hezergovina Miralem Pjanic akhirnya menemukan pelabuhan barunya usai meninggalkan Barcelona. Meski hanya dengan status pinjaman, klub yang dimaksud itu adalah Besiktas.

Pemain berusia 31 tahun gagal kembali ke mantan klubnya Juventus pada deadline bursa transfer musim panas ini, kendati demikian ia mendapatkan klub yang lebih menjamin waktu bermain ketimbang di Barcelona.

Pasalnya sejak datang ke Camp Nou pada musim panas lalu, Pjanic jarang dimainkan Ronald Koeman karena performanya dan belum lagi karena ia sering cedera. Besiktas pun datang meminjamnya dengan mahar 2,7 juta euro.

Selepas pergi ke Besiktas Pjanic langsung angkat bicara soal waktunya membela Barca. Ia tak menyalahkan Barca karena jarang main melainkan pelatihnya asal Belanda, Ronald Koeman.

“Pelatihnya (Koeman), ya. Saya tidak bisa terbiasa dengan situasi yang saya hadapi tahun lalu. Saya tahu saya tidak menginginkannya. Saya seorang pemain. Saya suka bermain sepak bola, inilah yang membuat saya bahagia,” papar Pjanic kepada Marca.

“Saya selalu ingin bermain untuk Barca tetapi saya tidak menyangka situasinya akan menjadi begitu rumit.”

“Ada satu titik di mana saya bermain lebih sedikit, segalanya menjadi rumit. Dan ketika saya bermain, sulit secara fisik dan mental untuk menjadi baik, karena itu membunuh kepercayaan diri saya, karena saya tidak memiliki komunikasi dengan (Koeman).”

“Itu sangat aneh, karena seorang pelatih adalah orang yang mengatakan siapa yang bermain dan siapa yang tidak, tetapi ada berbagai cara untuk melakukan sesuatu.”

“Saya adalah pemain yang dapat menerima segalanya tetapi saya selalu ingin diberitahu hal-hal secara langsung. Bukan seolah-olah tidak ada yang terjadi dan saya berusia 15 tahun,” tegas dia.

Kendati demikian tidak terpikirkan olehnya menyesal gabung Barcelona. Pasalnya Pjanic yakin telah berusaha keras untuk tampil reguler di Barcelona.

“Tidak, tidak pernah (menyesal gabung Barcelona). Dalam hidup hal-hal yang harus terjadi, terjadi. Seperti itu. Saya telah berjuang sepanjang hidup dan karier saya, saya sangat ambisius, sangat kompetitif, saya telah mencapai level Juventus dan Barca,” imbuh Pjanic.

“Saya tahu bahwa saya bisa bermain untuk tim ini, mereka tidak memberi saya kesempatan untuk bersaing, bergabung dengan grup, untuk membantu lebih banyak,” urai dia.