Perbandingan Lineup Leicester vs Man United saat Terakhir Kali Juara Premier League

DBasia.news – Manchester United akan menghadapi Leicester City pada laga perempat final Piala FA 2020-2021, di King Power Stadium, Senin (22/3). Pertandingan tersebut mempertemukan dua klub yang pernah merasakan juara Premier League.

Manchester United terakhir kali juara Premier League pada musim 2013-2013. Pada saat itu, The Red Devils masih dikomandoi Sir Alex Ferguson.

Man United menutup kompetisi dengan unggul 11 poin dari peringkat kedua, Manchester City. Itu merupakan gelar ke-20 Setan merah sepanjang sejarah.

Sementara itu, Leicester juga pernah juara Premier League. Meskipun, tidak sebanyak Manchester United.

The Foxes membuat dunia terkejut setelah menjadi yang terbaik pada musim 2015-2016. Leicester unggul 10 angka dari Arsenal yang berada pada posisi kedua.

Oleh karena itu, sebelum melangkah ke pertandingan musim ini, menarik untuk melihat bagaimana komposisi starting lineup kedua tim ketika terakhir kali juara Premier League. Bahkan, lebih lanjut, menarik juga untuk adu kuat antara kedua tim.

Pada posisi pertama yakni kiper, Manchester United memiliki David de Gea. Itu merupakan musim kedua De Gea bersama The Red Devils.

Sementara itu, dari kubu Leicester, area gawang menjadi kepunyaan Kasper Schmeichel. Schmeichel termasuk kiper senior di Premier League.

Dari sisi kemampuan, kedua kiper tersebut sama-sama menjadi tulang punggung timnya masing-masing saat meraih gelar. Terlebih Schmeichel yang tidak didukung lini belakang sekuat materi Man United.

Beralih ke lini belakang, Claudio Ranieri bisanya bermain dengan formasi empat bek. Dua palang pintu menjadi milik Wes Morgan dan Robert Huth. Keduanya sangat kuat dalam duel udara.

Sementara itu, pada posisi bek sayap, biasanya Christian Fuchs dan Danny Simpson menjadi pilihan utama. Fuchs beroperasi dari sisi kiri, sedangkan Simpson kanan.

Jika dibandingkan dengan komposisi lini belakang Manchester United, yang juga dihuni empat bek sejajar, Leicester lebih minim pengalaman. Sebab, pertahanan The Red Devils biasanya ditempati Patrice Evra, Nemanja Vidic, Rio Ferdinand, dan Rafael. Dari keempat nama tersebut praktis hanya Rafael yang belum banyak mencicipi asam garam dunia sepak bola.

Persaingan cukup berimbang terjadi pada sektor gelandang. Jika menghapus nama besar, beberapa pemain Leicester memiliki kualitas yang tak kalah dari gelandang Man United.

Sebut saja Danny Drinkwater dan N’Golo Kante yang dikenal sebagai dua gelandang pekerja keras. Kedua pemain itu menghadirkan keseimbangan dalam menyerang dan bertahan.

Peran tersebut biasanya ditempati Michael Carrick dan Tom Cleverley di Manchester United. Selain itu, ada nama lain seperti Anderson, Paul Scholes atau Darren Fletcher yang bisa dimanfaatkan.

Pada posisi pemain sayap, Leicester memiliki pemain yang sulit dihentikan yakni Riyad Mahrez. Pada musim ketika The Foxes juara, Mahrez mengemas 17 gol plus 10 assist dalam 37 laga.

Menilik komposisi Man United pada posisi sayap, tidak ada yang secemerlang Mahrez. Pada saat itu, pemain sayap The Red Devils adalah Antonio Valencia, Nani, Wilfried Zaha, Jesse Lingard, dan Ashley Young.

Beralih ke lini depan, Manchester United jelas lebih unggul dari Leicester. The Red Devils diperkuat penyerang tajam seperti Wayne Rooney, Robin van Persie, Chicharito, Dimitar Berbatov, dan dua striker muda, Danny Welbeck plus Federico Macheda. Pemain-pemain tersebut memudahkan Sir Alex Ferguson dalam menyusun komposisi pemain.

Sementara itu, Leicester sangat bergantung pada ketajaman Jamie Vardy dan Shinji Okazaki. Ketika membawa Leicester juara, Vardy mengemas 24 gol dalam 36 pertandingan.

Berikut ini susunan starting lineup Manchester United Vs Leicester City ketika terakhir kali juara:

Manchester United (4-2-3-1): De Gea; Rafael, Nemanja Vidic, Rio Ferdinand, Evra; Carrick, Tom Cleverley, Ashley Young, Antonio Valencia, Wayne Rooney; Robin van Persie.

Pelatih: Sir Alex Ferguson

Leicester City (4-4-2): Schmeichel; Simpson, Morgan, Huth, Fuchs; Drinkwater, Kante, Mahrez, Albrighton; Okazaki, Vardy.

Pelatih: Claudio Ranieri