Peran Gelandang Jangkar Bisa Buat De Bruyne Tidak Betah di Man City

Kevin De Bruyne


DBasia.news –  Bukan Pep Guardiola namanya jika tidak melakukan eksperimen di dalam skuatny atau kepada individu tertentu. Kali ini, Kevin De Bruyne disulap sebagai gelandang jangkar (bertahan). Posisi barunya itu bisa mengubah karier sang pemain.

Manchester City meraih kemenangan 1-0 saat bertandang ke markas Burton pada leg kedua semifinal Piala Liga Inggris, di Pirelli Stadium, Kamis (24/1). The Citizens melaju ke laga puncak dengan unggul agregat 10-0.

Pada pertandingan itu, Pep Guardiola menurunkan strategi tak seperti biasanya. Manajer asal Spanyol tersebut menempatkan Kevin De Bruyne sebagai gelandang yang lebih menjaga kedalaman.

Padahal, sejak beberapa musim lalu, De Bruyne merupakan pemain yang sering menempati posisi sayap. Selain itu, bila ditempatkan di tengah, sang pemain akan didorong membantu penyerangan ditemani seorang gelandang bertahan di belakangnya.

“Saya mengenalnya dengan baik dan tahu di mana dia bisa bermain. Sebagian besar dari mereka bermain pada posisi yang saya tentukan,” ujar Guardiola seperti dilansir Manchester Evening News.

“Mungkin, satu yang mencolok adalah ide memainkan De Bruyne pada posisi lebih dalam, seperti peran Fernandinho. Sementara itu, Phil Foden dan Fabian Delph bergerak maju,” sambung sang manajer.

Keputusan Pep Guardiola itu berisiko membuat De Bruyne geram. Sebab, De Bruyne dikabarkan sempat marah akibat dimainkan sebagai gelandang bertahan saat membela tim nasional Belgia di Piala Dunia 2018.

Namun, pada saat itu, De Bruyne mencoba meredam emosinya atas keputusan yang diambil Roberto Martinez. Padahal, ketika ditempatkan ke posisi aslinya saat menekuk Brasil 2-1, De Bruyne tampil impresif dengan torehan gol.

Manchester Evening News memperkirakan De Bruyne juga tidak akan membuat kegaduhan akibat keputusan Guardiola. Namun, ia terancam melakoni sisa karier dengan bermain sebagai gelandang bertahan.

“Saya pikir Burton bermain dengan 4-1-4-1. Saya ingin melihat De Bruyne mendapatkan banyak sentuhan,” tutur Guardiola.

“Dia perlu melakukan kontak dengan bola. Terutama komitmen. Dia dalam posisi yang siap menjadi agresif. Dia sudah lama dan tidak fit dalam satu atau dua hari. Dia butuh bermain selama 90 menit,” tegas Guardiola.