Pep Guardiola Ungkap Ceritanya Saat Satu Tim Dengan Roberto Baggio

DBasia.news – Medio 1980 hingga 1990-an merupakan era kejayaan sepak bola Italia dengan ketatnya persaingan di Serie A. Maestro-maestro terlahir dan bersaing di sana dalam mengolah si kulit bundar.

Sebut saja beberapa nama itu seperti Diego Maradona, Marco van Basten, Francesco Totti, Alessandro Del Piero, hingga ikon Italia Roberto Baggio. Mengenai pemain berjuluk Il Divin Codino itu Pep Guardiola berbagi cerita.

Manajer Manchester City pernah bermain dengan Baggio kala ia masih bermain di Brescia (2001-2002 dan 2003). Guardiola tahu betul permainan Baggio yang memiliki peran unik sebagai pemain bernomor 9.5.

Arti dari 9.5 itu mengindikasikan Baggio bukan penyerang murni atau juga pengatur serangan (playmaker). Posisi bermainnya dapat menjadi penyerang atau gelandang serang dengan kualitas teknik tinggi, dribel bagus, dan eksekusi bola mati.

Ketika berbincang kepada Corriere dello Sport Guardiola dengan senang hati merekrut Baggio ke dalam timnya apabila ia masih aktif bermain. Baggio dapat mencetak 50 gol per musimnya dan akan menjadi false nine (penyerang semu) di tim Guardiola.

“Jika dia mempertimbangkan kembali pensiun dan menjadi bugar, saya akan dengan senang hati merekrut Baggio!” tutur Guardiola.

“Di tim saya, dia pasti akan menjadi False 9. Dia tidak harus berlari terlalu banyak, tetapi di sisi lain dia memiliki 500 sentuhan per pertandingan dan mencetak 50 gol per musim.”

“Saya tidak tahu apakah dia akan memenangkan lebih banyak trofi Ballon d’Or di zaman sekarang ini. Dia akan menghadapi dua alien seperti Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, jadi ini adalah sepak bola fantasi dan tidak mungkin untuk mengetahui bagaimana keadaannya.”

Kekaguman Guardiola yang notabene mantan gelandang bertahan kepada Baggio tak lekang oleh waktu. Guardiola memiliki keyakinan Baggio akan tetap bersinar apabila bermain di generasi terkini dari sepak bola modern.

“Jika Baggio bermain di sepak bola saat ini, dia akan mencetak 50 gol per musim. Tidak diragukan lagi,” tambah Guardiola.

“Tidak bersama saya saja atau Manchester City, maksud saya dengan pelatih dan tim mana pun. Roby adalah fenomena ketika bermain pada dasarnya hanya dengan satu kaki yang bagus dan dalam sepak bola Italia yang pada saat itu sangat sulit bagi seorang penyerang untuk bertahan.”

“Saat itu, hanya ada sedikit ruang dan paling banyak empat atau lima peluang per pertandingan, tetapi dia selalu berhasil mencetak gol dan sering kali dalam situasi yang luar biasa. Roby ada di sana bersama Diego Maradona, Marco van Basten, Francesco Totti, Alessandro Del Piero.”