DBasia.news – Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Harry Kurniawan, mengatakan bahwa pengamanan yang dilakukan saat pertandingan Timnas Indonesia menghadapi Malaysia merupakan yang terburuk.
Timnas Indonesia kalah 2-3 dari Malaysia pada laga perdana fase grup Kualifikasi Piala Dunia 2022 dan Piala Asia 2023 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Kamis (5/9).
Pada laga tersebut, terjadi kerusuhan yang luar biasa ketika oknum suporter Indonesia melakukan penyerangan kepada suporter Malaysia pada saat laga sedang berjalan. Tak sampai di situ saja, ketika pertandingan sudah selesai, penyerangan terus terjadi, kali ini terjadi di depan pintu VVIP Barat SUGBK.
Kejadian tersebut membuat pihak kepolisian geram dengan tingkah suporter. Alhasil, pihak kepolisian menembakkan gas air mata untuk memukul mundur para oknum suporter yang melalukan penyerangan.
“Ini pengamanan terburuk selama mengamankan pertandingan sepak bola. Sebelumnya kita sudah pernah mengamankan pertandingan Persija vs PSM dan Persija vs Persib, itu berjalan dengan lancar, tapi ini menjadi yang terburuk,” kata Kapolres Jakarta Pusat, Harry Kurniawan.
“Apa itu kemarin mereka sampai ada di depan pintu VIP. Saya bersama Dandim (Komamdan Distrik Militer), KAOPRS Sabara, dan TNI sudah memerintahkan jangan ikut bantu menyerang nanti dibereskan oleh Dalmas (Pengendali Massa) dan TNI. Itu sudah jelas,” tambahnya.
Dari kejadian itu, Harry Kurniawan sudah melalukan evaluasi agar kejadian tersebut tidak terulang kembali. Bahkan juga ada kerusuhan kembali, ia siap menjadi orang paling depan yang menghentikan kerusuhan tersebut.
“Ini evaluasi dari kejadian kemarin. Kalau ada keributan-keributan lagi saya akan berada paling depan. Saya tidak akan mundur ke belakang teman-teman. Jadi, jangan ada pergerakan sendiri-sendiri, kalau sendiri-sendiri saya sulit mengaturnya,” pungkasnya.