DBAsia News

Pembenahan Wajib Dilakukan Pasca Kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2018

Timnas Indonesia U-23

DBasia.news –  Kontrak Bima Sakti Tukiman sebagai pelatih Timnas Indonesia berakhir di akhir tahun 2018. Sang pelatih pun pasrah menyerahkan masa depannya kepada PSSI.

Kegagalan di Piala AFF 2018 menjadi penyebabnya. Timnas Indonesia terpaksa angkat lebih awal lantaran tersingkir di babak penyisihan grup.

Bima pun meminta maaf. Arsitek berusia 42 tahun ini juga memberikan saran kepada PSSI untuk memperbaiki aspek-aspek yang akan menunjang performa Timnas Indonesia.

“Pertama kami tim pelatih, ofisial, pemain semua mohon maaf atas prestasi yang kita peroleh di tahun 2018. Kami tidak bisa lolos dan semua pasti sedih, kecewa dengan hasil ini,” ujar Bima.

“Tapi ini bukan kiamat bagi persepak bolaan Indonesia. Mungkin ini menjadi koreksi dan menjadi titik buat kebangkitan kami. Saya berharap semua stake holder sepak bola Indonesia mempersiapkan lebih baik lagi, kita masih ada waktu ini untuk Piala AFF dua tahun ke depan.”

 

Timnas Indonesia U-23


“Mungkin ada banyak beberapa hal yang harus diperbaiki. Pertama seperti laga uji coba, training camp, siapa lawan-lawannya yang dihadapi. Saya pikir ke depan bisa lebih dikomunikasikan lagi. Karena bukan hanya pelatih saja yang harus menyusun program, tapi semuanya juga harus tahu ini pertandingan lawan apa, format kompetisinya seperti apa,” kata Bima menambahkan.

Bima mengambil contoh pada Piala AFF 2018. Tahun ini, format turnamen dwi tahunan itu berubah menjadi kandang-tandang dimulai pada babak penyisihan grup.

“Piala AFF tahun ini adalah home dan away, jadi kita harus persiapan juga untuk Timnas Indonesia ke depannya harus lebih mengatur dan terprogram,” imbuh Bima.

“Dan saya pikir mari kita bantu sama-sama. Jadi saya berharap semua stake holder di Indonesia bisa bahu-membahu,” tuturnya.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?