DBasia.news – Pertandingan Manchester United dan Tottenham Hotspur di International Champions Cup, Kamis (25/7) malam WIB, berlangsung keras. Mauricio Pochettino, manajer Spurs, meminta maaf atas tekel-tekel keras yang kerap dilakukan pemainnya kepada pemain United.
Duel sesama klub Premier League di Hongkou Football Stadium memang berlangsung sengit. Layaknya pertandingan liga yang kompetitif, kedua tim saling ngotot merebutkan bola hingga benturan fisik antar pemain tak dapat dihindari lagi.
Moussa Sissoko menjatuhkan Daniel James dengan keras, begitu juga Dele Alli dan Andreas Pereira yang melakukan tekel keras. Di babak kedua, di insiden yang berbeda, Eric Bailly, bek United, cedera lutut dan diprediksi absen panjang.
Hasil akhir laga itu dimenangi United dengan skor 2-1 melalui gol Anthony Martial (21′) dan Angel Gomes (80′), yang diperkecil gol Lucas Moura di menit 65.
Pochettino menuturkan permintaan maaf kepada Man United. Meski tekel anak-anak asuhnya tidak melukai pemain Setan Merah, Pochettino menyadari intensitas seperti itu seharusnya tak perlu terjadi di laga uji coba pramusim.
“Saya sedikit terganggu di beberapa situasi, saya tidak bahagia. Tadi itu laga persahabatan dan di beberap situasi, tentu saja ketika Anda lelah, ketika cuaca panas maka Anda tidak benar dengan tempo saat berakhir, terkadang Anda telat dan hal-hal semacam itu (tekel keras) bisa tejadi,” papar Pochettino di Guardian.
“Saya minta maaf mewakili pemain kami kepada Manchester United. Ini sepak bola. Bukan itu niatan mereka … dalam periode persiapan, terkadang Anda harus agresif dan Anda harus bermain dengan passion, tapi terkadang fokusnya untuk membangun level kebugaran dan mengembangkan cara Anda bermain.”
Ole Gunnar Solskjaer, manajer United, juga tidak terlalu mempermasalahkannya. Tekel merupakan hal yang bisa terjadi dalam dunia sepak bola.
“Tentu saja, kami ingin mereka (pemain) diperhatikan, tapi ini juga olahraga pria. Kami tak boleh kalah dalam melakukan tekel di sepak bola selama Anda melakukannya dengan benar,” tambah Solskjaer.
“Dan sangat cepat dan tidak mudah melakukan tekel yang pas kepadanya, jadi saya bisa paham mengapa pemain-pemain tidak melakukan tekel dengan tepat. Dia anak pemberani dan dia melompat. Dia sedikit memar di tur ini, tapi sebagai orang tua saya ingin melihat tekel-tekel dalam pertandingan,” urainya.