DBasia.news – Hasil imbang 3-3 Persebaya Surabaya memperlihatkan betapa rapuhnya pertahanan Sriwijaya FC. Tiga gol yang dicetak Persebaya tidak lepas dari kesalahan sendiri.
Dua gol yang dicetak striker Persebaya David da Silva, akibat blunder dari bek tengah Goran Gancev dan Ahmad Faris.
Sementara gol dari bek Persebaya Ok Jhon berawal dari sepakan pojok juga tidak lepas dari ketidakmampuan Goran mengawal pemain naturalisasi milik Bajul Ijo itu. Goran yang sebenarnya terus memepet Ok Jhon sebelum tendangan sepakan pojok dilepas.
Akan tetapi, detik-detik tendangan Goran melepaskan kawalan dan sedikit maju ke depan, sementara Ok Jhon tetap di posisinya dan menunggu umpan lambung dan menyambarnya dengan menyundul bola yang sebenarnya sudah ditunggu Goran.
Dari bangku pelatih, jelas terlihat jika Subangkit dan sang Asisten Hartono Ruslan tampak kesal. Tetapi, pelatih tidak dapat berbuat banyak karena memang tidak ada bek berkualitas.
Al Hadji tidak jauh berbeda dengan Goran. Meski bek Brasil Alan Hendrique yang saat itu terkena akumulasi, meski bisa turun sekalipun takkan membawa perubahan.
Pelatih baru merespons menit ke-30, menarik Goran dan memasukkan Jecky Arisandi. Sejenak, pendukung Sriwijaya FC sempat mempertanyakan keputusan pelatih karena menarik bek tengah dan memasukkan pemain berposisi bek sayap.
Namun, ternyata pelatih meminta Marcho Maraudje yang tadinya bermain di posisi bek sayap menggantikan peran Goran. Bagi Marcho ini bukan hal yang baru, karena sejak awal putaran pertama dia kerap bermain di posisi itu. Duet Marcho dan Faris ternyata cukup ampuh meredam agresifnya permainan David da Silva.
Sementara Jecky Arisandi yang baru masuk, mengisi pos bek kanan, di mana Marcho tadinya bermain. Strategi ini pun terbilang cukup efektif, pertahanan jauh lebih kokoh ketimbang Goran turun.
Goran yang kala itu ditarik, ternyata terlihat kesal pada pelatih. Salah satu pelatih pun langsung merespons, meminta ia membuktikan kualitasnya sebagai pemain asing.
Berstatus pemain asing, manajemen mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk Goran Gancev, Alan Hendrique, begitu pun Al Hadji (naturalisasi).
Usai pertandingan, pelatih Sriwijaya FC Subangkit tak mau terang-terangan menyalahkan pemain. Tetapi, ia tidak membantah ada dua blunder dari pemain belakang. Hal itu tidak terbantahkan karena memang publik bisa melihat sendiri.
“Posisi senterbek itu memang kita kesulitan. Al Hadji tipikalnya sama dengan Goran, Alan sedikit lebih baik jadi rekan duet, tapi memang masih perlu terus diperbaiki,” jelas Subangkit.
Setelah melawan Persebaya, pelatih akan mempersiapkan tim melawan PSM Makassar, pada laga pekan ke-23 Liga 1 2018 di Stadion Andi Matalatta, Minggu (23/9).
“Di sisa waktu yang ada, pelatih akan fokus pada pertahanan,” katanya.