DBasia.news – Keributan kembali pecah di pentas Liga 2 2018, saat Persegres Gresik United menjamu Persiwa Wamena di pekan ke-16 Wilayah Timur. Pertandingan di Stadion Gelora Joko Samudro Gresik itu berakhir dengan kemenangan 2-1 bagi tim tuan rumah di hadapan segelintir suporter setianya.
Ironisnya, kemenangan tim kebanggaan Ultras Mania itu mesti diwarnai keributan. Penalti Persegres GU pada menit ke-78, menjadi pemicu utama dibalik terhentinya laga selama 10 menit hingga berakhir di lapangan yang gelap.
Mulanya, laga kedua tim yang sama-sama menghuni zona degradasi itu berlangsung seru. Persiwa mencuri gol lebih dulu pada menit ke-18 lewat lesakan Khairul Azmi Pratama dan bisa dibalas oleh gol Taufan Hidayat pada menit 45.
Namun, situasi mulai memanas kala Abdul Razak menunjuk titik putih atas pelanggaran kepada David Faristian. Pemain Persiwa pun tersulut emosinya dan langsung mengeroyok wasit asal Sulawesi Tenggara itu dengan beberapa pukulan dan tendangan.
“Bisa dibilang, poin kami dirampas oleh wasit. Logikanya bagaimana, pemain mereka bisa dilanggar saat posisinya membelakangi pemain kami,” tutur pelatih Persiwa Wamena, Suimin Diharja usai laga.
Setelah jatuh bangun menghindari aksi memalukan itu, Abdul Razak berhasil lari ke ruang ganti. Ia lalu kembali lagi ke lapangan 10 menit kemudian, dengan tetap menghukum Persiwa dengan penalti serta menjatuhkan dua kartu merah plus satu kartu kuning.
“Padahal, permainan kedua tim cukup berimbang dan tidak ada masalah,” imbuh pelatih sarat pengalaman tersebut.
Gol penalti Obet Rivaldo Yulius pun tak bisa dikejar Persiwa yang tampil dengan 9 pemain hingga skor berakhir 2-1 untuk kemenangan tim tuan rumah.
“Cukup disayangkan memang, karena sepakbola seharusnya harus sportif. Saya kira itu pasti terkena sanksi,” pelatih Persegres Gresik United, Sanusi Rahman menimpali.