DBasia.news – Lanjutan laga Liga 1 2018 di Stadion Kanjuruhan, Malang, tidak berakhir bagus untuk Perseru Serui. Mereka kalah 1-4 dari Arema FC.
Kekalahan ke-14 di musim ini sekaligus semakin membenamkan posisi tim Cenderawasih Jingga di dasar klasemen, lewat perolehan 32 poin hingga pekan ke-30 kompetisi Liga 1 2018.
“Kami harus menerimanya. Hasil yang tidak kami harapkan, karena ingin mengambil poin,” kata pelatih Perseru Serui, Wanderley Junior.
Ia melanjutkan bahwa kekalahan menyesakkan itu tak lepas dari gol cepat Arema FC. Pertandingan baru berjalan 12 menit, gawang Samuel Reimas sudah bobol lewat tendangan bebas yang dilepaskan Makan Konate.
Gol yang cukup berpengaruh terhadap mental tanding Yohanis Nabar dkk, hingga menyebabkan mereka kesulitan mengembangkan permainan. Lapangan tengah kalah dominan, ditambah dengan penyelesaian akhir yang kurang efektif saat mendapatkan peluang.
Kondisi itu yang dimanfaatkan Arema FC, dengan menambah tiga gol lagi. Dendi Santoso, Sunarto, dan torehan kedua Konate memperlebar angka di papan skor. Lalu hanya bisa dibalas oleh eksekusi penalti Alberto Antonio De Paula.
“Setelah gol pertama itu, pemain seperti kebingungan. Mereka tidak bisa bermain lebih lepas meski menciptakan beberapa peluang,” ulasnya.
Selain itu, Wanderley juga menyebut kepemimpinan wasit Fariq Hitaba turut andil atas kekalahan telak tim asuhannya. Wasit asal Yogyakarta itu kerap merugikan Perseru melalui keputusannya.
“Kekalahan kami bukan saja karena Arema yang bisa mencetak gol lebih dari kami. Tetapi wasit juga sering menghentikan pertandingan ketika kami berusaha membangun serangan,” pungkasnya.