Pelatih-pelatih yang Gagal di Musim Debut, tapi pada Akhirnya Sukses

Manchester United's manager Sir Alex Ferguson celebrates as his team wins their 20th English Premier League title after their 3-0 win over Aston Villa in their soccer match at Old Trafford Stadium, Manchester, England, Monday April 22, 2013. (AP Photo/Jon Super)

Sir Alex Ferguson

DBasia.news –  Frank Lampard, manajer Chelsea, merupakan manajer muda yang paling banyak mendapatkan sorotan di Premier League 2019-20.

Frank Lampard memimpin Chelsea ketika bertandang ke markas Manchester United. Namun, The Blues pulang dengan tangan hampa usai kalah 4-0 dari The Red Devils. Marcus Rashford menjadi bintang dengan mengemas dua gol.

Empat hari berselang, kemampuan Lampard menangani Chelsea semakin dipertanyakan. Sebab, The Blues kembali keok. Kali ini, Christian Pulisic dan kawan-kawan dikalahkan Liverpool pada laga final Piala Super Eropa.

Meski awal musim berlangsung buruk bagi Frank Lampard, namun sang manajer perlu diberikan kesempatan. Apalagi, lawan yang dihadapi Chelsea adalah klub-klub elite Inggris.

Selain itu, sejumlah pelatih hebat juga sempat kesulitan pada debutnya. Tidak jarang, mereka meraih hasil yang sama sekali tidak diharapkan oleh petinggi tim. Namun, karena kesabaran dan kerja keras, para pelatih tersebut meraih kesuksesan.

Berikut ini tiga pelatih yang sempat kesulitan pada debutnya, namun berhasil mencapai prestasi:

Sir Alex Ferguson (Manchester United)

Petualangan Ferguson selama 27 tahun di Manchester United dimulai dengan awal yang buruk. Gol John Aldridge dan Neil Slatter bagi Oxford United membuat The Red Devils tak berdaya di Oxford’s Manor Ground.

Akan tetapi, Sir Alex Ferguson memetik banyak pelajaran dari kekalahan itu. Dengan dukungan dari pihak manajemen Man United dan kemampuannya dalam meramu taktik, rentetan piala terus masuk dalam lemari penyimpanan.

Hingga saat pensiun, Sir Alex Ferguson telah membawa Manchester United meraih 38 gelar termasuk 13 titel Premier League dan dua piala Liga Champions. Bahkan, hingga saat ini, Man United masih kesulitan menemukan pengganti yang sepadan dengan sang manajer legendaris.

Pep Guardiola (Barcelona)

Pep Guardiola

Pep Guardiola mengalami kekalahan ketika memimpin Barcelona melawan Numancia pada laga pembuka LaLiga 2008-2009. Ketika itu, upaya Lionel Messi dan Samuel Eto’o yang membentur mistar gawang gagal menyamakan keunggulan Numancia yang dicetak Mario.

Pep Guardiola tak ingin kejadian tersebut terulang pada pertandingan berikutnya. Ia terus mencari strategi terbaik untuk Lionel Messi dan kawan-kawan.

Hasilnya, Barcelona meraih 19 kemenangan dalam 20 pertandingan LaLiga berikutnya. Pada akhir kompetisi, noda hitam pada awal perjalanan tersebut luntur setelah Blaugrana meraih titel LaLiga, Copa del Rey dan Liga Champions.

Roberto Mancini (Inter Milan)

Roberto Mancini masuk menggantikan Zaccheroni untuk menukangi Inter Milan pada musim 2004-2005. Harapan besar disandarkan pada pelatih asal Italia itu untuk membawa Nerazzurri kembali berjaya.

Namun, perjalanan Roberto Mancini di Inter Milan melewati kerikil tajam. Dari 13 pertandingan awal Serie A, Inter meraih 11 hasil imbang.

Tentu saja, perolehan itu adalah rapor merah bagi sebuah tim yang menargetkan sebagai juara. Inter Milan mencoba bersabar dengan memberi waktu lebih bagi Mancini.

Kesabaran itu berbuah manis. Roberto Mancini membawa Inter Milan merajai Serie A dalam tiga musim beruntun. Pada akhirnya, Mancini digantikan Jose Mourinho jelang musim 2008-2009 bergulir.