DBasia.news – Patrick Cutrone mengungkapkan keluhannya kepada tim-tim Serie A yang dianggapnya lebih memilih bakat asing ketimbang lokal. Cutrone merupakan eks striker Milan yang pindah ke Premier League.
Cutrone merupakan bukti nyata dari komentarnya itu. Produk akademi Milan dijual Rossoneri ke Wolverhampton Wanderers, klub Premier League, demi memberi tempat kepada penyerang anyar asal Portugal, Rafael Leao.
Lini depan Milan kini ditempati oleh Leao dan Krzysztof Piatek, bomber asal Polandia. Hal yang sama juga terjadi kepada Moise Kean di Juventus. Kean dijual ke Everton dan Bianconeri mengandalkan Gonzalo Higuain, Mario Mandzukic, dan Cristiano Ronaldo.
Bahkan jika diperhatikan dengan seksama, klub-klub top Serie A lainnya juga sama. Inter Milan memiliki Lautaro Martinez, Mauro Icardi, dan Romelu Lukaku, sementara AS Roma mengandalkan Edin Dzeko, dan Napoli memiliki Arkadiusz Milik.
Hal itu membuktikan bahwa Serie A memang mengandalkan produk asing ketimbang lokal. Cutrone masih kesal meninggalkan Milan, tapi, ia bersyukur karena diberikan kesempatan bermain di tim utama peraih tujuh titel Liga Champions.
“Saya dan Kean di Premier League? Selalu jadi cerita yang sama – pemain-pemain asing lebih dipilih daripada kami,” ucap Cutrone kepada Gazzeta dello Sport.
“Bagi kami berusia 20 tahunan, ini sulit, tapi apapun itu saya ingin mengapresiasi sesuatu – saya akan selalu berterima kasih untuk Milan atas apa yang mereka berikan kepada saya,” tambahnya.
Ironis melihat talenta-talenta lokal Italia berkarier di luar negeri. Kendati demikian, timnas Italia bisa mendapatkan keuntungan darinya apabila para pemain itu berkembang dengan baik di masa depan. Baik Cutrone dan Kean merupakan produk akademi Milan dan Juventus.