DBasia.news – Manajer Carlo Ancelotti senang betul Everton bisa mengalahkan Chelsea tanpa kebobolan. Ini diharapkan bisa jadi titik balik kebangkitan The Toffees.
Everton sebenarnya memulai musim ini dengan luar biasa ketika tak terkalahkan di lima pertandingan awal, empat kemenangan dan satu seri. Puncak klasemen sempat dikuasai tim Merseyside itu selama beberapa pekan.
Tapi, hasil imbang 2-2 kontra Liverpool dianggap jadi awal menurunnya Everton. Setelah itu, Everton sempat menuai tiga kekalahan beruntun dari Southampton, Newcastle United, dan Manchester United.
Menang lagi atas Fulham dengan skor 3-2 22 November lalu, Everton hampa kemenangan di dua partai terakhir setelah takluk 0-1 dari Leeds United dan diimbangi Burnley 1-1.
Sorotan mulai mengarah tajam ke tim dan khususnya Ancelotti sebagai manajer, apakah Everton memang mampu bersaing di papan atas atau sensasi sesaat di awal musim. Ujian datang ketika Chelsea yang on fire berkunjung ke Goodison Park, Minggu (13/12/2020) dini hari WIB.
Ujian yang dilalui dengan baik ketika Everton mampu meredam Chelsea dan menang dengan skor 1-0 lewat penalti Gylfi Sigurdsson di menit ke-22. Tiga poin yang begitu dinantikan oleh Everton, sekaligus clean sheet keduanya musim ini setelah di pekan pertama saat mengalahkan Tottenham Hotspur.
Apalagi diraih atas tim yang dianggap calon juara musim ini dan tengah bersaing di empat besar. Ancelotti berharap peruntungan Everton bisa lebih baik lagi.
“Sangat puas tentunya. Pertama kalinya kami bermain di depan suporter dan kami sangat puas. Performa dan semangat sangat bagus. Kami bertahan dengan bagus dan memaksimalkan kemampuan serangan balik kami. Kami memang pantas menang,” ujar Ancelotti di BBC Sport.
“Kami ingin nirbobol, kami baru melakukannya saat menghadapi Tottenham di laga pertama. Cukup aneh mengingat Tottenham dan Chelsea punya striker bagus. Ini artinya konsentrasi penting untuk mendapatkannya,” sambungnya.
“Kami memang punya beberapa masalah, tidak bisa mencapai level permainan seperti di awal musim. Kami sedikit kehilangan kepercayaan diri, tapi setelah laga menghadapi Manchester United, performanya lebih baik.”