DBasia.news – Megabintang dunia, Cristiano Ronaldo, tak kuasa membantu Juventus melalui hadangan Ajax Amsterdam di perempat final Liga Champions 2018-19. Kalah agregat gol 2-3, para pemain muda Ajax memperlihatkan semangat bermain lebih baik dari Juventus.
Ajax besutan Erik ten Hag melanjutkan cerita cinderella mereka musim ini, setelah sebelumnya menyingkirkan juara bertahan tiga kali beruntun Real Madrid di 16 besar, melalui kemenangan 2-1 di markas Juventus.
Bermain di Juventus Stadium, dengan agregat gol sama kuat 1-1, Ajax sempat tertinggal melalui gol Ronaldo di menit 28. Namun, mereka tetap berpegang teguh dengan permainan ofensif hingga dua gol tercipta via Donny van de Beek (34′) dan Matthijs de Ligt (67′).
Gol ke-25 Ronaldo dari 22 laga di perempat final tidak berarti apa-apa selepas laga berakhir. Ajax, dengan modal kolektivitas, enerji pemain muda, dan talenta-talenta berbakat di dalam skuat mereka, mampu mengakhiri impian Juventus untuk meraih titel Liga Champions.
Ajax melaju ke semifinal untuk kali pertama sejak tahun 1997. De Ligt menjadi pencetak gol termuda Ajax di fase gugur Liga Champions sejak tahun 1996, sementara Van de Beek menorehkan gol ke-15 dari 50 laganya musim ini bersama Ajax.
“Donny van de Beek mencetak atau memberi delapan gol di tujuh laga tandang terakhirnya untuk Ajax di seluruh kompetisi (lima gol dan tiga assists). Ekspekdisi,” kicau @OptaJohan.
Juve, yang bermain konservatif di bawah asuhan Massimiliano Allegri, plus tidak diperkuat Giorgio Chiellini, bahkan bisa saja kalah lebih dari skor 1-2 karena Ajax menciptakan 14 percobaan tendangan dan empat tendangan tepat sasaran ke gawang Juve.
“Bermain sepak bola sangat sederhana, tapi kesederhanaan sepak bola itulah yang sulit dimainkan,” ucap mendiang Johan Cruyff di masa lalu. Ikon sepak bola Belanda dan Ajax itu barangkali sedang ‘tersenyum’ saat ini melihat kegemilangan De Godenzonen atau Si Anak-anak Dewa.
De Ligt, Van de Beek, Frenkie de Jong, David Neres, Hakim Ziyech, dan Andre Onana, merupakan talenta muda yang sedang bersinar dengan Ajax. Mereka mungkin tidak akan bertahan di Ajax selama bertahun-tahun, tapi, warisan dan peninggalan mereka tidak akan pernah hilang dalam sejarah sepak bola Eropa.
Ajax akan menanti pemenang laga antara Tottenham Hotspur kontra Manchester City di semifinal. Sementara di bagan lainnya, Barcelona, yang menyingkirkan Manchester United dengan agregat gol 4-0, akan menanti pemenang laga antara Liverpool kontra Porto.
“Semuanya menggila, Ajax ada di semifinal! Jika kami mengatakannya dari awal musim, orang-orang akan menertawakan kami. Ini hasil yang fantastis untuk keseluruhan Belanda. Tidak ada di antara kami yang akan pernah melupakan malam ini,” tutur Van de Beek.
Patut diingat, Ajax memulai perjalanan Liga Champions musim ini dari fase Kualifikasi Putaran Dua. Tidak pernah ada yang menyangka juara empat kali titel Liga Champions itu akan mencapai fase empat besar.