Pandangan Mohamed Salah soal Penggunaan VAR di Inggris

Mohamed Salah

  DBasia.news –  VAR (Video Asisten Wasit) untuk kali pertama digunakan di Inggris musim ini. Mohamed Salah, penyerang sayap Mesir yang memperkuat Liverpool, bukanlah penggemar VAR.

VAR, untuk kali pertama dalam sejarah sepak bola Inggris, digunakan musim ini setelah Serie A, LaLiga, Piala Dunia, dan turnamen atau kompetisi lainnya menggunakan VAR. Drama dalam penggunaan VAR sudah bisa dilihat di dua pekan Premier League.

Fans ada yang antusias dan dibuat deg-degan karena menanti keputusan VAR, bahkan Manchester City dua kali dirugikan oleh VAR. Satu saat melawan West Ham United, walau pada akhirnya tetap menang telak, sementara satunya lagi ketika gol Gabriel Jesus ke gawang Tottenham Hotspur dianulir – laga imbang 1-1.

Mo Salah dan Liverpool belum merasakan efek langsung dari VAR musim ini. Namun, pemain berusia 27 tahun itu bersikap tegas mengakui ia tak suka VAR.

“Saya tidak menyukainya (VAR), selalu, inilah jawaban saya. Saya tidak menyukainya. Saya suka sepak bola apa adanya: seperti kesalahan wasit, terkadang dengan agresivitas pemain,” ucap Mo Salah dalam wawancaranya kepada CNN.

“Tidak masalah terkadang melindungi pemain-pemain dari permainan berbahaya. Tapi tidak masalah, ini saja, ini opini saya, bisa jadi ini alasan hal tersebut ada, hanya untuk melindungi pemain-pemain.”

“Tapi bagi saya, saya menerima sepak bola dengan kesalahan-kesalahan yang dilakukan wasit, kesalahan pemain-pemain, saya tidak tahun, apapun itu. Dengan itulah sepak bola jadi semakin menarik,” terang eks pemain Basel.

Kendati tidak suka dengan VAR, Mo Salah yakin dengan adanya VAR maka ia akan lebih banyak mendapatkan penalti musim ini “Penalti lebih untuk saya, Anda akan melihatnya,” lanjutnya.

Bukan tanpa alasan Mo Salah mengutarakannya, dengan adanya bantuan VAR, apabila ada pelanggaran tak terlihat wasit di area terlarang kepada Mo Salah, maka ia dan timnya akan berpeluang besar mendapatkan hadiah penalti.

Dalam dua musim terakhir, Mo Salah benar-benar menjelma jadi bintang The Reds. Total 71 gol telah ditorehkannya dalam kurun waktu tersebut dan membantu Liverpool meraih titel Liga Champions dan Piala Super Eropa.