Nostalgia, Ketika Michael Owen Gabung Bersama Real Madrid

DBasia.news – 14 Agustus 2004 sejatinya merupakan hari yang spesial bagi Michael Owen. Pada hari itulah pemain yang saat itu berusia 24 tahun resmi diperkenalkan sebagai pemain anyar Real Madrid di Santiago Bernabeu. Owen resmi menjadi pemain dari Los Blancos.

Di Real Madrid, Owen resmi mengusung nomor 11 yang diberikan langsung oleh legenda Real Alfredo Di Stefano. Menurut kontrak, Owen akan bermain untuk Los Blancos lima tahun ke depan. Untuk menggaet Owen dari Liverpool, Real Madrid harus merogoh delapan juta poundsterling plus gelandang Real Antonio Nunez yang dilepas ke Anfield.

“Buenos dias a todos,” ujar Owen membuka seremoni perkenalannya yang berarti “Halo, semua.”

“Ayah saya mengatakan kehebatan tim Real Madrid di tahun 1960-an. Ia mengatakan Stefano dan Ferenc Puskas adalah dua striker yang sangat luar biasa,” ujar Owen seperti dilansir AFP kala itu.

“Saya sangat bangga memakai nomor 11. Saya berterima kasih atas penyambutan saya di Madrid. Saya juga ingin berterima kasih kepada senor Presiden Real (Florentino Perez) yang telah memberi kesempatan kepada saya bermain dengan tim terbaik di dunia.

Meski sejak kecil mendukung Everton, Michael Owen sejatinya bisa saja menjadi seorang legenda Liverpool. Apalagi setelah menandai debutnya dengan gol saat melawan Wimbledon pada 1997, Owen menjelma menjadi mesin gol utama The Reds. Bayangkan, masuknya Owen mampu menghadirkan perubahan besar dalam skuat Liverpool. Dari 1998 hingga 2004, Owen selalu menjadi pencetak gol terbanyak Liverpool tiap musimnya.

Owen memang bukan lahir sebagai seorang Scouser, namun dia dibesarkan dalam sistem akademi Liverpool dan secara bertahap naik hingga masuk tim utama. Tidak heran jika Owen sudah dianggap sebagai bagian dari Liverpool oleh suporter. Owen sendiri diperkirakan akan menjadi legenda yang menghabiskan kariernya bersama satu klub, Liverpool FC.

Well, semua berubah pada 2004 ketika kontrak Owen dengan Liverpool tinggal tersisa 12 bulan. Owen memilih untuk bergabung dengan David Beckham yang sudah terlebih dulu menjadi bagian Los Galacticos.

Los Blancos sudah lama menginginkan Owen untuk melengkapi proyek Los Galacticos. Presiden Madrid Florentino Perez ingin sekali melihat Ronaldo da Lima dan Owen menjadi duet paling mematikan di Eropa. Tawaran pertama kepada Owen datang pada Maret 2002, namun pemain asal Chester itu enggan berpaling ke lain hati.

Di kubu Liverpool, tidak banyak yang bisa dilakukan meski sudah berusaha keras menahan sang bintang. “Saya ikut senang dengan Michael. Saya ingin dia bertahan. Masalahnya kontrak dia tinggal satu tahun. Real Madrid mulai berbicara dengan agennya dan pada akhirnya situasi menjadi sulit dikendalikan,” papar Rafael Benitez, manajer Liverpool saat itu.

Liverpool kehilangan mesin gol andalan mereka. Lalu bagaimana dengan Real Madrid? Apakah mereka mendapatkan mesin gol baru?

Kehilangan Status Legenda Liverpool

Seperti diketahui, petualangan Michael Owen di Real Madrid tidak berjalan mulus. Owen kesulitan, bahkan untuk manjadi penyerang utama Los Blancos. Keinginan Perez melihat Owen dan Ronaldo berduet harus dikubur dalam-dalam. Bagi Owen untuk berpasangan dengan Ronaldo, dirinya harus terlebih dahulu menyingkirkan sosok Raul Gonzales. Misi yang sangat sulit, mengingat Raul adalah sosok yang sangat dicintai fans Madrid.

Meski begitu, selama di Madrid Owen masih bisa mencetak 19 gol. Akan tetapi selang satu tahun setelah tiba di Madrid, Owen kembali ke Inggris, bergabung dengan Newcastle United. Belakangan Owen mengungkap sebenarnya dia berharap bisa kembali ke Liverpool, klub di mana dia mengoleksi 158 gol.

“Bukan niat saya untuk meninggalkan Liverpool. Saya selalu berpikir akan menjadi one-club man. Saya sedang ada di Amerika Serikat menjalani pramusim ketika telpon berdering. Agen saya mengatakan Real Madrid menginginkan saya. Saat itu saya tidak tahu apakah harus tertawa atau menangis,” ujar Owen.

“Satu hal yang saya sesali dari keputusan ke Madrid adalah, setelah satu tahun di Spanyol, saya tidak bisa kembali bergabung dengan tim pertama saya (Liverpool).”

Permasalahan cedera Owen membuat Newcastle United memutuskan tak memperpanjang kontrak Owen saat musim 2008-2009 berakhir. Owen memiliki nasib yang terbilang baik karena Manchester United mau menampungnya. Saat itu Owen rela bergabung meski gajinya hanya dibayar per pertandingan.

Kepindahan Owen ke Man United menimbulkan polemik di Liverpool. Mereka yang sebelumnya menganggap Owen sebagai sosok legenda lambat laun membenci Owen karena dianggap berkhianat.

Steven Gerrard, dalam bukunya yang berjudul “My Stori” tak menyangkal hal tersebut.

“Saya harus jujur bahwa saya terkejut saat dia (Owen) memilih Manchester United. Michael menikmati status legendanya di Liverpool, tapi itu langsung menguap ketika memutuskan hijrah ke United. Hanya Michael yang tahu bahwa dia mengambil keputusan yang tepat,” tulis Steven Gerrard dalam bukunya yang berjudul My Stori.

Bersama Man United, Owen bertahan dua musim yang lebih banyak dihabiskan di bangku cadangan dan ruang perawatan. Hingga Man United mengakhiri kerjasama dengan Owen pada akhir musim 2011-2012. Owen kemudian hengkang ke Stoke City dan mengakhiri kariernya pada 2013, pada usia 34 tahun.