Nasib Tammy Abraham Semakin Buruk Usai Dicoret Dari Skuad Chelsea

DBasia.news – Nasib striker Inggris berusia 23 tahun Tammy Abraham tampak semakin buruk di Chelsea. Pintu keluar dari klub berjuluk The Blues bagi Abraham semakin dekat jelang bursa transfer musim panas 2021.

Musim ini Abraham tak banyak bermain khususnya setelah Thomas Tuchel datang menggantikan Frank Lampard pada Januari lalu. Tuchel lebih memilih memainkan Timo Werner dengan dilapis Olivier Giroud.

Ketidakpercayaan Tuchel dengan Abraham semakin terlihat kala namanya dicoret dari final Piala FA beberapa waktu lalu (Chelsea kalah 0-1 dari Leicester City).

“Itu menyakitkan tapi kami masih punya urusan yang belum berakhir. Terima kasih atas dukungan Anda, senang memiliki Anda kembali (ke dalam stadion),” ucap Abraham di akun Twitter resminya.

Tidak jelas di dalam ucapannya itu menuturkan kekalahan yang dialami Chelsea dari Leicester atau pencoretan namanya oleh Tuchel. Apapun itu hal tersebut tidak direspons baik oleh sang kekasih Leah Monroe.

“Bagaimana bisa Anda membuat keputusan untuk meninggalkan pencetak gol terbanyak Anda dari skuad untuk final!?!” cetus Monroe di Instagram.

“Orang yang sama yang bahkan mencetak gol untuk benar-benar lolos ke kompetisi ini? Ini sama sekali tidak masuk akal bagi saya. Bahkan tidak ada di bangku cadangan? Ini pasti lelucon.”

Situasi Abraham Kian Tak Bagus di Chelsea

Sudah jarang bermain dan ucapan dari Monroe itu semakin memanaskan situasi produk akademi Chelsea itu. Eks bek Chelsea Mario Melchiot menilai situasi Abraham tak bagus di klub, khususnya setelah sang kekasih berbicara yang terang-terangan mengkritik kebijakan Tuchel dalam memilih pemain.

“Ini bukan permainan yang akan dimiliki Tammy – dia bisa mempengaruhi permainan jika dia menjadi bagian dari itu, tetapi permainan ini tidak kalah karena dia bukan bagian dari itu,” tambah Melchiot kepada Astro.

“Ketika kita berbicara tentang istri atau pacar … Saya tidak pernah berada dalam situasi di mana saya mengizinkan nyonya untuk berbicara dengan situasi pers mana pun karena saya membuat keputusan dan saya tidak ingin dia terlibat.”

“Jika dia membiarkan nyonya berbicara, manajer tidak akan menghormatinya. Mereka akan menarik saya ke samping dan berkata, ‘Hei, apakah Anda membuat keputusan atau Anda ingin orang lain yang membuat keputusan untuk Anda sehingga mereka juga dapat memainkan laga untukmu?’.”

“Dia tidak akan pernah menang, itu adalah salah satu hal yang akan saya sampaikan kepada Anda. Lalu siapa yang pada akhirnya akan kalah? Pemain karena dia harus menghadapi kritik dan itu tidak akan pernah baik untuknya.”

“Itu tidak terlihat bagus. Tidak terlihat bagus untuk apapun: ruang ganti, pemain, kapten, pelatih Anda. Biarkan saja. Secara emosional, saya mengerti. Saya akan sama jika Tammy adalah keponakan saya atau keponakan saya. Saudara saya, saya akan berpikir sama seperti dia. Tapi apakah saya akan membuka mulut saya? Tidak,” urai dia.