DBasia.news – Laga melawan Tottenham Hotspur akan menjadi laga penentu nasib manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer ke depannya. Hal ini disebabkan karena masa kritis di tiga pertandingan beruntun yang tak pernah meraih kemenangan di seluruh kompetisi, yang sedang menjadi sorotan.
Usai ditahan imbang 3-3 oleh Sheffield United dan kalah 1-2 dari Astana, Red Devils imbang 2-2 kontra Aston Villa di Old Trafford pada pekan 14 Premier League, Minggu (01/12) malam WIB melalui dua gol Tom Heaton (bunuh diri) dan Victor Lindelof. Sementara dua gol Villa dicetak Jack Grealish dan Tyrone Mings.
Hasil imbang itu menempatkan Man United di peringkat sembilan klasemen dengan raihan 18 poin, terpaut delapan poin dari Chelsea yang ada di batas terakhir zona Liga Champions (peringkat empat klasemen).
“Saya tidak akan duduk di sini dan berbicara soal kami menempati posisi kelima jika menambah satu gol. Jadi, saat ini, klasemen Premier League bukan masalah terbesar karena sangat ketat,” terang Solskjaer seperti dikabarkan Mirror.
“Kami hanya perlu memastikan mendapatkan performa apik dalam tiga atau empat pertandingan ke depan. Saya pikir ada banyak bukti para pemain lebih dekat dengan kemenangan daripada kalah. Tentu saja, kami harus mendapatkan keberuntungan untuk memangkas jarak.”
Performa menjadi prioritas yang diperhatikan Solskjaer. Dengan dalih pemainnya minim pengalaman, Solskjaer berharap timnya membaik di laga-laga berikutnya dan memenangi pertandingan.
“Kami sudah banyak memimpin dalam pertandingan, namun belum mampu memenanginya. Enam atau tujuh kali kami unggul 1-0, 2-1, atau 3-2 seperti pekan lalu. Kami harus lebih baik dan memandang pertandingan tersebut sebagai kemenangan,” imbuh Solskjaer.
“Kami adalah tim muda, mungkin yang termuda di Premier League. Jadi, pengalaman adalah faktor. Namun, itu bukan alasan karena kami adalah Manchester United. Kami berharap bisa memenangi pertandingan.”
Permasalahannya situasi tidak akan lebih mudah bagi Solskjaer di dua laga berikutnya. Manchester United akan melawan Tottenham Hotspur (05/12) dan Manchester City (08/12) di dua laga Premier League berikutnya.
Tottenham dilatih oleh mantan manajer United, Jose Mourinho, dan tengah bangkit menyusul tiga kemenangan beruntun. Sementara Man City, meski tengah kesulitan menjaga konsistensi bermain, tetap tim kuat (juara bertahan dua kali beruntun) yang dilatih Pep Guardiola.
Kedua manajer itu tidak akan memberikan kemudahan untuk Solskjaer yang masih mencari formula kemenangan. Tak ayal itu jadi ujian bagi manajer asal Norwegia yang akan disaksikan petinggi klub.
“Solskjaer: pria yang hebat, selalu jadi legenda, membuat beberapa keputusan bagus untuk kesehatan jangka panjang klub, tapi tidak memberikan bukti dia pelatih yang lebih baik ketimbang (Mauricio) Pochettino untuk membangkitkan performa tim,” ucap Adam Crafton, reporter The Athletic di @AdamCrafton_
“Penasaran melihat ke mana arahnya nanti jika hasil laga melawan Tottenham atau City berakhir tidak baik.”
Mauricio Pochettino, Unai Emery, dan Quique Sanchez Flores telah merasakan palu pemecatan di Premier League musim ini. Hal itu seyogyanya jadi peringatan bagi Ole Gunnar Solskjaer.
-
Percaya Atau Tidak, Paul Pogba Bisa Beri Dampak Bagi Man City
-
Sergio Aguero Bicara Persaingan Man City Dan Liverpool Musim Ini
-
Conte Bongkar Rahasia Tumbangkan Manchester City
-
Manchester City Menang di Menit-menit Akhir, Pep Guardiola: Kok Tumben
-
Usai Man City Susah Payah Taklukkan Arsenal, Ini Kata Pep Guardiola