DBasia.news – Dalam laga yang berlangsung di Stade de France, Mohamed Salah memberikan pengorbanannya. Walau ia gagal membalaskan dendamnya kepada Real Madrid pada final Liga Champions 2021-2022.
Setelah Liverpool memastikan diri lolos ke final, Salah memang mengungkapkan keinginannya untuk berjumpa dengan Madrid. Membalas dendam kekalahan di partai puncak edisi 2018 menjadi alasan utamanya.
Harapan Salah pun terkabul. Madrid juga lolos ke final usai menyingkirkan Manchester City.
Sayangnya Liverpool kembali tak berkutik di hadapan Madrid. The Reds takluk dengan skor 0-1 lewat gol tunggal Vinicius Junior.
Salah bermain penuh dalam pertandingan tersebut. Namun ia gagal menyelesaikan sejumlah peluang emas untuk membuat laga berlanjut ke perpanjangan waktu.
Sebuah fakta menarik diungkapkan dokter Timnas Mesir, Abou El Ela. Ia menyebut Salah tampil dengan kondisi cedera pada laga final tersebut.
“Salah mengalami cedera di otot adduktor pada final Piala FA. Kemudian dia bermain melawan Wolves dan di final Liga Champions dalam 14 hari,” kata Abou El Ela kepada On Time Sports.
“Kami mengirim dan menerima pemain dengan laporan medis, dan Liverpool mengatakan bahwa dia kesakitan dan harus menjalani x-ray. Tidak ada pemain yang 100 persen fit, tetapi ada pertanyaan apakah dia bisa mendorong dirinya sendiri dan bermain tanpa risiko.”
Sepanjang musim 2021-2022, Salah memang menjadi salah satu pemain yang paling banyak tampil untuk Liverpool. Ia total bermain dalam 66 laga.
Jumlah tersebut kian bertambah karena Salah juga menjadi andalan Timnas Mesir dan tampil di Piala Afrika serta kualifikasi Piala Dunia. Bisa dibayangkan betapa lelahnya pemain berusia 30 tahun tersebut.
Cedera Salah memang tidak bisa dijadikan alasan gagalnya Liverpool menjuarai Liga Champions. Namun ceritanya sangat mungkin akan berbeda jika dirinya dalam kondisi fit.