DBasia.news – Status klub penjual sudah lama disematkan kepada Ajax Amsterdam selama beberapa tahun terakhir ini. Talenta-talenta pemain yang dimiliki Ajax tak ubahnya etalase bagi klub-klub besar Eropa lainnya.
Ajax pun tak bisa berbuat banyak untuk menahan kepergian mereka karena menguntungkan dari segi finansial, pendapatan besar dari penjualan pemain, yang bisa digunakan untuk membeli pemain lainnya.
Namun untuk musim panas ini, Ajax sedikit melakukan perubahan filosofi dalam tradisi transfer mereka. Tidak lagi terlalu mengandalkan pemain muda, khususnya alumni akademi, atau mereka yang datang dari klub lain, Ajax kini ‘berani’ berinvestasi mendatangkan pemain-pemain berpengalaman.
Mereka yang datang memiliki pengalaman dan kualitas untuk membawa Ajax kembali menjuarai Eredivisie, yang terakhir diraih tahun 2014. Tiga pemain yang masuk kriteria itu adalah Daley Blind, Zakaria Labyad, dan Dusan Tadic.
Blind dibeli kembali dari Manchester United dengan kisaran harga yang bisa mencapai 20,5 juta euro, jika ditambahkan dengan variabel lainnya di bursa transfer. Sementara Tadic diboyong dari Southampton sebesar 11,4 juta euro dan Labyad dibeli dari Utrecht.
Kepala Eksekutif Ajax, Edwin van der Sar, mengakui perubahan tradisi transfer klubnya. Pemain-pemain berpengalaman dibutuhkan untuk membimbing talenta muda yang ada dalam skuat besutan Erik ten Hag.
“Sudah jelas ada sedikit perubahan filosofi. Biasanya, kami mengembangkan pemain-pemain muda yang sudah lama jadi kekuatan Ajax, tapi terkadang, Anda butuh jangkar, seseorang yang sudah punya kualitas dan bermain di Premier League,” ungkap Van der Sar, diberitakan FourFourTwo.
“Kami telah menambahkan determinasi lebih, tekad yang jauh lebih kuat, kekuatan dan kecerdasan membaca permainan (dalam skuat Ajax),” sambungnya.
Ajax telah melepas satu talentanya, Justin Kluivert, ke AS Roma. Tetapi, mereka menunjukkan determinasi kuat dengan menahan kepergian Frenkie de Jong yang santer dihubungkan dengan Barcelona.