DBasia.news – Pelatih Arsenal, Mikel Arteta, memilih untuk bungkam soal keputusan wasit saat duel melawan Tottenham Hotspur. Arsenal menelan kekalahan 3-0 saat bertamu ke markas Tottenham Hotspur.
Tiga gol tuan rumah dicetak Harry Kane (2) dan Son Heung-min. Upaya Arsenal untuk bangkit terasa sulit karena sudah bermain dengan 10 orang sejak menit ke-33. Rob Holding mendapatkan kartu kuning kedua dan diusir keluar lapangan oleh sang pengadil.
Ketika dimintai komentar soal kepemimpinan wasit, Mikel Arteta memilih bungkam. Ia sadar akan potensi mendapatkan sanksi jika protes berlebihan.
“Jika saya mengatakan apa yang saya pikir saya diskors selama enam bulan. Saya diizinkan untuk memberikan interpretasi saya tentang apa yang saya pikirkan, tetapi saya tidak suka berbohong,” jelas Arteta seperti dilaporkan Mirror.
“Saya tidak bisa melakukannya. Saya hanya ingin mengatakan jika sangat bangga dengan para pemain. Namun, jelas kami tidak mendapatkan hasil yang diinginkan. Saya tidak sabar untuk bermain hari Senin,” sambung Arteta pada laman resmi Arsenal.
“Saya ingin berada di pinggir lapangan pada Senin malam. Saya tidak bisa bicara saat ini karena akan mendapatkan sanksi. Anda bisa bertanya kepada wasit apakah dia ingin datang dan membuat penilaian soal laga.”
“Saya bisa melakukannya, tetapi punya dua pilihan. Saya bisa berbohong kepada Anda seperti yang tidak saya lakukan atau jika tidak akan diskors. Saya benar-benar ingin berada di pinggir lapangan melawan Newcastle,” sambung Arteta.
Mikel Arteta mengingatkan kepada anak asuhnya jika peluang berlaga di Liga Champions musim depan belum tertutup. Apalagi, Arsenal masih unggul satu poin dari Tottenham yang ada di peringkat keempat.
“Tentu saja, kekecewaan tidak mengambil alih lebih dari peluang besar pada dua pertandingan yang akan kami hadapi. Di situlah energi kami berada sekarang,” ungkap Arteta.
Pada dua laga tersisa, Arsenal akan menghadapi Newcastle United dan Everton. Kini, The Gunners masih berada di posisi keempat, tetapi hanya berjarak satu poin dari Tottenham.
