DBasia.news – Publik masih mencari kambing hitam atas tersingkirnya Jerman di Piala Dunia 2018. Berstatus juara bertahan Piala Dunia, Jerman gagal lolos penyisihan grup F dan hanya menempati dasar klasemen di bawah Swedia, Meksiko, dan Korea Selatan (Korsel). Nahas.
Keterpurukan Die Mannschaft itu tidak diduga sebelumnya. Apalagi timnas masih dilatih oleh pelatih yang membawa mereka juara empat tahun silam, Joachim Low. Segala teori bermunculan mencari penyebab kemunduran tersebut.
Mesut Ozil, gelandang serang Jerman, menjadi salah satu pemain yang dihujani kritikan. Dia dijadikan kambing hitam karena gestur tubuh dan gaya bermainnya, yang seolah terlihat malas untuk berlari dan membantu tim bertahan. Kritikan ini juga sering didapatkannya di Arsenal.
Menanggapi kritikan tersebut, Jerome Boateng, kompatriot Ozil, pasang badan membelanya. Menurutnya, kritikan yang datang kepada Jerman harus ditanggung secara kolektif atau bersama, bukan hanya kepada Ozil semata.
“Semuanya menyalahkan Mesut Ozil, tapi, itu tidak memungkinkan, Mesut manusia biasa. Keseluruhan tim lah yang bertanggung jawab atas takdir bersama. Kami tidak mampu bermain kolektif di Piala Dunia. Kami harus menyalahkan diri kami sendiri,” tutur Boateng, diberitakan Goal, Minggu (1/7).
Boateng juga coba memberi penjelasan kepada haters atau publik yang mengkritisi Ozil, bahwa kritikan itu tidak adil untuk mantan pemain Real Madrid tersebut. Sebab, memang seperti itulah gaya bermain Ozil: elegan, pengatur serangan dengan visinya saat mengoper bola, dan akan lebih maksimal ketika ditempatkan dekat di area 16 meter lawan.
“Dia (Ozil) seorang artis ketika mengontrol bola, bukan petarung di lini bertahan seperti saya. Jadi, mungkin itulah mengapa dia banyak dilihat tampil buruk. Tapi, bukan berarti dia tidak ingin menang atau melakukannya dengan sengaja. Situasinya juga sulit untuknya,” imbuh Boateng.
Fans Jerman memang tidak boleh begitu saja melupakan andil pemain yang sudah mengemas 92 caps itu. Ozil sudah mencetak 23 gol sejak memulai debut di timnas Jerman pada tahun 2009. Dia juga berandil besar membantu Jerman menjuarai Piala Dunia 2014.