DBasia.news – Manchester United berhasil merekrut tiga pemain sekaligus, akan tetapi tetap sulit mendapatkan Frankie de jong, lantaran masih ingin bertahan bersama Barcelona. Akan tetapi Manchester United terus bergerak di bursa transfer musim panas ini demi mendatangkan pemain baru yang lain.
Pemain pertama yang datang adalah Tyrell Malacia (bek kiri) dari Feyenoord yang diikuti Christian Eriksen (gelandang serang), lalu rekrutan ketiga adalah bek tengah asal Argentina, Lisandro Martinez, dari Ajax Amsterdam.
Di antara mereka bertiga fans antusias menanti Eriksen bermain dengan tim barunya, sebab gelandang asal Denmark masuk kategori rekrutan besar mengingat statusnya di Eropa dan juga segudang pengalamannya.
Pemain berusia 30 tahun punya 115 caps dan 38 gol dengan timnas Denmark, lalu di level klub ia pernah membela Ajax Amsterdam, Tottenham Hotspur, Inter Milan, dan Brentford. Dalam kondisi prima, Eriksen pengatur serangan top seperti Bruno Fernandes.
“Manchester United adalah klub spesial, dan saya tidak sabar untuk memulai. Saya terhormat bermain di Old Trafford berkali-kali tetapi melakukannya dengan seragam merah United akan menjadi perasaan yang luar biasa,” tutur Eriksen di laman resmi United.
“Saya telah melihat pekerjaan Erik di Ajax dan mengetahui tingkat detail dan persiapan yang dia dan stafnya lakukan setiap hari. Jelas bahwa dia adalah pelatih yang fantastis.”
“Setelah berbicara dengannya dan belajar lebih banyak tentang visinya dan cara dia ingin tim bermain, saya bahkan lebih bersemangat untuk masa depan. Saya masih memiliki ambisi besar dalam permainan, ada banyak hal yang saya tahu dapat saya capai, dan ini adalah tempat yang sempurna untuk melanjutkan perjalanan saya.”
Eriksen teken kontrak tiga tahun (hingga 2025) dan jika ia bertahan sampai saat itu tiba maka nanti usianya berumur 33 tahun. BolaSkor.com merangkum dari berbagai sumber menilik alasan Erik ten Hag merekrut Eriksen.
Dari dua laga uji coba pramusim Man United kontra Liverpool dan Melbourne Victory, terlihat jelas Ten Hag ingin sepak bola proaktif di Man United dengan penguasaan bola, pressing, dan kombinasi operan bola pendek.
Permainan itu relatif lebih mudah diterapkan melawan tim yang terbuka atau juga bermain ofensif, tapi kontra tim yang bertahan dan mengandalkan serangan balik, Man United masih kesulitan mencari celah.
Pasca bertahun-tahun bermain dengan serangan balik di bawah asuhan Ole Gunnar Solskjaer dan Jose Mourinho, Man United ingin diubah oleh Ten Hag. Pemain kreatif seperti Eriksen dibutuhkan.
Eriksen dapat menjaga penguasaan bola dengan baik, memainkan bola di ruang yang sempit, menciptakan dan mengonversi peluang, dan kini dengan hadirnya Ten Hag punya sejumlah opsi bermain di lini tengah.
“Saya akan mengatakan melawan lawan yang juga bermain ofensif, terkadang lebih mudah. Tetapi ketika lawan berada sejauh itu (bertahan dalam), Anda harus berinvestasi dalam berlari, berlari berlawanan, lebih banyak kontrol bola dan juga kecerdasan untuk menciptakan sesuatu,” tegas Ten Hag usai laga melawan Melbourne.
Meski kondisi kesehatannya sempat dipertanyakan usai kejadian di Piala Eropa 2020, Eriksen nyatanya bisa bangkit dengan Brentford dan kini dalam kondisi prima dengan target bermain di Piala Dunia 2022.
Usianya sudah berumur 30 tahun tapi jika melihat Luka Modric di Real Madrid, yang bahkan telah berusia 36 tahun, itu membuktikan usia hanya angka di atas kertas.
Premier League memang menuntut fisik dan ritme bermain cepat, tetapi Eriksen sudah terbiasa dengannya saat bermain di Tottenham dan Brentford. Tak ayal Eriksen bisa beradaptasi dengannya.
Eriksen gelandang serang yang ideal bergerak di belakang penyerang – tipikal gelandang nomor 10. Uniknya di posisi itu sudah ada Bruno Fernandes, lantas bagaimana jika Eriksen hadir nanti?
Ada indikasi Ten Hag akan memainkannya sebagai gelandang tengah untuk mengatur serangan dari kedalaman, atau memainkannya bareng dengan Fernandes untuk mengurangi beban pemain asal Portugal itu.
Pasalnya selama ini kreativitas Man United bergantung kepada Fernandes, jika ia buntu maka begitu juga permainan tim. Dengan adanya Eriksen dan potensi kebangkitan karier Jadon Sancho, semakin banyak opsi bagi Ten Hag untuk membongkar pertahanan lawan.
Dengan perginya Paul Pogba, Juan Mata, Nemanja Matic, dan Jesse Lingard maka itu membuka sejumlah slot di Man United. Pada sektor gelandang meski tak punya gelandang bertahan mumpuni, Ten Hag punya opsi.
Ada Scott McTominay, Fred, Charlie Savage, Donny van de Beek, James Garner, Eriksen, dan juga Man United masih berupaya mendaratkan Frenkie de Jong dari Barcelona. Semua dengan tipikal bermain yang berbeda.