DBasia.news – Sulit membayangkan Lionel Messi akan membela klub selain Barcelona. Namun hal itu kemungkinan akan terjadi dalam waktu dekat.
Messi dan Barcelona sebenarnya memiliki hubungan istimewa lebih dari sebatas pemain dan klub. Ada ikatan batin yang menghubungkan keduanya.
Seperti diketahui, Messiberhutang budi kepada Barcelona yang menyelamatkan kariernya saat masih berusia muda. Saat umur 10 tahun, Messi memang terancam mewujudkan mimpi menjadi pesepak bola profesional karena kekurangan hormon pertumbuhan.
Newell’s Old Boys yang saat itu merupakan tempat Messi mengenyam pendidikan sepak bola enggan membiayai perawatan La Pulga yang cukup besar. Klub Argentina lain seperti River Plate juga tak bersedia menanggung biaya perawatan Messi.
Di saat sulit itulah datang Barcelona sebagai penyelamat. Blaugrana bersedia membiayai secara penuh pengobatan Messi hingga sang pemain hijrah ke Spanyol bersama keluarganya pada Februari 2001 silam.
Perjudian Barcelona akhirnya berbuah manis. Messi berhasil sembuh dan menjelma menjadi salah satu pesepak bola terbaik sepanjang sejarah.
Berbagai gelar bergengsi lalu berhasil dipersembahkan Messi sejak dipromosikan ke tim senior pada 2004 silam. Seiring berjalannya waktu, ia menjadi pemain yang tak tersentuh di Barcelona.
Pasang surut performa Barcelona tak membuat kesetiaan Messi meluntur. Ia selalu berpikir untuk pensiun di Camp Nou meski godaan klub raksasa lain datang menghampiri.
Namun situasi mulai berubah sejak pertengahan tahun 2017. Keputusan Barcelona menjual Neymar ke Paris Saint-Germain (PSG) membuat Messi sangat kecewa.
Ia mempertanyakan ambisi klub karena menjual salah satu bintangnya ke rival di Eropa. Akibat hal ini, negosiasi perpanjangan kontrak Messi sempat terhenti.
Beruntung Barcelona mampu meyakinkan Messi untuk bertahan. Pada November 2017, ia menandatangani kontrak baru berdurasi tiga tahun hingga 2021.
Sayangnya Barcelona gagal menemukan pengganti Neymar yang sepadan. Ousmane Dembele, Philippe Coutinho dan Antoine Griezmann yang dibeli dengan total harga lebih mahal dari keuntungan penjualan bintang asal Brasil tersebut tampil di bawah standar.
Sejak kepergian Neymar, Barcelona kesulitan bersaing di Liga Champions. Mereka bahkan menjadi korban comeback saat bersua AS Roma dan Liverpool pada dua musim beruntun.
Situasi kian buruk pada musim 2019-2020. Performa tak stabil Barcelona membuat Ernesto Valverde selaku pelatih dipecat. QUique Setien kemudian ditunjuk sebagai penggantinya.
Namun pemecatan Valverde menimbulkan konflik internal. Messi berang dengan tuduhan Eric Abidal selaku direktur olahraga yang menyudutkan sejumlah pemain karena dianggap berperan dalam keputusan ini.
Sejak saat itu, Messi terlibat perang dingin dengan manajemen Barcelona. Proses negosiasi perpanjangan kontraknya yang tersisa satu tahun lagi pun mandek.
Konflik Messi dengan manajemen Barcelona kian runcing di masa pandemi virus corona. Ia gusar setelah disebut menolak kebijakan pemotongan gaji untuk menyelamatkan finansial klub.
Setelah itu, Messi kembali dikabarkan terlibat konflik dengan sejumlah orang di Barcelona. Mulai dari Antoine Griezmann di sesi latihan hingga Quique Setien dan asistennya disebut memiliki hubungan tak harmonis dengan sang megabintang.
Konflik internal tersebut akhirnya mengagalkan usaha Barcelona mempertahankan gelar LaLiga. Mereka kalah bersaing dengan rival abadinya, Real Madrid.
Rasa frustrasi Messi kian memuncak setelah Barcelona dihancurkan Bayern Munchen dengan skor 2-8 pada perempat final Liga Champions. Usai kekalahan memalukan tersebut, Messi mulai mempertimbangkan secara matang untuk meninggalkan klub yang berjasa besar dalam kariernya.
Presiden Barcelona coba meredam rumor tersebut dengan menyatakan keyakinannya bahwa Messi akan bertahan hingga pensiun. Ia kemudian memecat Quique Setien dan Eric Abidal.
Kedatangan Ronald Koeman sebagai pelatih anyar diharapkan bisa meyakinkan Messi untuk memperpanjang kontraknya. Kedua sosok ini lalu mengadakan pertemuan empat mata pada 20 Agustus silam.
Dilansir dari RAC1, Koeman menyatakan masih membutuhkan tenaga Messi dalam pertemuan tersebut. Namun pelatih berkebangsaan Belanda itu juga memberi peringatan untuk memperlakukannya sama dengan pemain lain.
Perkataan tersebut nyatanya membuat tekad Messi untuk hengkang kian bulat. Ia merasa statusnya sebagai bintang sekaligus kapten tidak dihargai lagi oleh Koeman.
Hal itu diperparah dengan rencana Koeman menjual sejumlah pemain kunci termasuk Luis Suarez yang notabene tandem sehati Messi. hal itu membuatnya kian tak nyaman.
Wajar jika kemudian Messi mengajukan permintaan transfer kepada Barcelona. Segala kontribusinya selama bertahun-tahun seperti tidak dihargai lagi.
Bahkan ada kesan Barcelona memang berniat menyingkirkan Messi. Namun petinggi klub ingin sang pemain yang meminta sehingga mereka tak dimusuhi para suporter.