DBasia.news – Juventus gagal memastikan gelar juara Serie A musim 2019-2020 setelah dikalahkan Udinese dengan skor 1-2 di Dacia Arena, Jumat (24/7) dini hari WIB. Manajer Bianconeri, Maurizio Sarri menyoroti penampilan dari anak asuhnya tersebut.
Sempat memimpin dari gol Matthijs de Ligt di menit 42, Udinese membalikkan keadaan di babak kedua melalui gol yang dicetak Ilija Nestorovski (52′) dan Seko Fofana (90+2′). Ini jadi kekalahan kelima Juve musim ini.
Juventus mendominasi penguasaan bola hingga 61 persen dengan total tendangan 16 kali dan lima tendangan tepat sasaran namun hanya satu yang berbuah gol. Sementara Udinese mencetak dua gol dari empat tendangan tepat sasaran dan penguasaan bola 39 persen.
Alhasil dari lima laga terakhir Serie A Juve baru sekali menang kala melawan Lazio (2-1) dan sisanya berakhir dengan dua kekalahan dan dua hasil imbang. Juve sudah kehilangan 18 poin sejauh ini setelah sempat unggul terlebih dahulu di Serie A.
Kekalahan itu menunda pesta Scudetto kesembilan beruntun Juventus. Apabila Atalanta memenangi pekan 36 melawan AC Milan nanti maka mereka akan memangkas jarak dengan Juve menjadi tiga poin. Maurizio Sarri pelatih Juve menyoroti performa timnya yang ‘aneh’ setelah jeda liga karena virus corona.
“Sulit untuk menemukan keseimbangan saat ini, karena semua pemain di setiap tim mulai lelah. Kami juga tidak seagresif itu, tetapi saya percaya organisasi lebih penting daripada agresi saat ini,” tutur Sarri kepada Sky Sports Italia.
“Ini lebih banyak terjadi karena kelelahan mental daripada fisik, karena kami kehilangan ketenangan setelah gol penyama kedudukan.”
“Permainan sangat aneh setelah lockdown, karena inersia berubah begitu cepat. Kami harus belajar pelajaran dari laga-laga ini dan berusaha menjaga kebugaran kami,” tambah dia.
Lebih lanjut mantan manajer Chelsea itu juga menilai timnya kehilangan organisasi bermain dan bentuk permainan selama konsisten kontra Udinese.
“Itulah yang terjadi baru-baru ini, kami kehilangan organisasi kami dan juga bentuk permainan,” keluh Sarri.
“Performa kami bagus di babak pertama, kebobolan gol penyama kedudukan dan kami ingin menang dengan cara apapun, itulah mengapa kami tidak terorganisir dan kalah. Hasrat menang kami membuat kami melakukan pendekatan berbahaya dan kami kalah di menit 93 karena kami ingin menang apapun caranya,” urai dia.
Pada laga berikutnya di pekan 36 Serie A Juventus akan menjamu Sampdoria di Allianz Stadium, Senin (27/07) pukul 02.45 dini hari WIB sebelum memainkan laga kontra Cagliari (30/07) dan AS Roma (03/08) dan Olympique Lyonnais (08/08).
-
Bawa Juventus Juara Liga Italia, Maurizio Sarri Dipecat saat Si Nyonya Tua Gagal di Liga Champions
-
Sejak Awal Sarri Memang Tidak Cocok dengan Proyek Cristiano Ronaldo
-
Juventus Resmi Tunjuk Andrea Pirlo Jadi Pengganti Maurizio Sarri
-
Maurizio Sarri Bahas Nasib Masa Depannya di Juventus
-
Maurizio Sarri: Juventus Mengalami Masalah Penurunan Mental