Maurizio Sarri Angkat Bicara soal Nasib Masa Depan Eden Hazard

Eden Hazard


DBasia.news –  Zinedine Zidane merupakan pelatih ketiga Madrid musim ini setelah sebelumnya dilatih oleh Julen Lopetegui dan Santiago Solari. Hal itu menunjukkan inkonsistensi bermain Madrid musim ini.

Pasca kembalinya Zidane,​ Los Blancos pun nampaknya langsung bergerak cepat menyusun rencana untuk menambah kekuatan timnya di musim panas 2019, Eder Militao pun jadi rekrutan perdana dan didatangkan dari FC Porto dengan harga 50 juta euro.

Selain Militao, ​Madrid pun dikabarkan masih mengincar ​Eden Hazard, meski serius ingin mendatangkan pemain asal Belgia tersebut, ​Madrid dikabarkan dibuat frustrasi oleh ​Chelsea yang tetap pada pendiriannya memasang harga minimal 100 juta poundsterling meski kontrak sang pemain akan usai di akhir musim 2019/20.

Setelah terakhir ​Hazard menegaskan dirinya sama sekali enggan memikirkan rumor transfernya ke Madrid, kali ini giliran manajer ​Chelsea, Maurizio Sarri yang angkat bicara soal masa depan pemain yang juga sempat memperkuat Lille tersebut.

“Jika ​Hazard berpikir jika sejarahnya (bersama ​Chelsea) sudah berakhir, maka hal tersebut juga berlaku pada pikirannya. Ya, saya memang bisa mengajaknya bicara empat mata, namun hal tersebut tidak mudah,” ujar Sarri seperti dilansir ​Mirror.

“Hal tersebut tidaklah mudah karena tentu saja saya ingin ​Hazard (bertahan di ​Chelsea), tetapi saya juga ingin ​Hazard yang memiliki motivasi tinggi,” tambah eks manajer Empoli tersebut.

Di musim 2018/19, Hazard masih menjadi sosok penting di lini depan The Blues, dia sudah tampil dalam 46 pertandingan dengan koleksi 19 gol dan 16 assist di seluruh kompetisi. Dia juga berperan penting di balik keberhasilan timnya mengunci posisi empat besar dan melaju ke final Europa League.

Menutup pembicaraan, Sarri pun mengungkapkan bahwa dia sudah beberapa kali melakukan pembicaraan terkait masa depan ​Hazard, namun menurutnya keputusan terakhir tetap ada di tangan sang pemain dan tentu saja pihak klub.

“Ya, saya dan ​Hazard beberapa kali melakukan diskusi, layaknya seorang ayah dan anak. Saya bisa berbicara kepada pemain, tetapi lebih kepada figur ayah pada anak dan bukan manajer. Saya pun tidak bisa mengontrol ​bursa transfer,” urainya.