DBasia.news – Dengan kekuatan finansial konsorsium Timur Tengah di PSG (Paris Saint-Germain) dan kualitas skuad bertabur bintang, pelatih mana pun yang melatih klub akan merasakan tekanan tinggi.
Tak terkecuali pelatih saat ini Mauricio Pochettino. Pelatih asal Argentina berusia 49 tahun melatih PSG pada 2021 menggantikan Thomas Tuchel. Pochettino yang dahulu berposisi sebagai bek juga pernah membela PSG (2001-2003).
Seperti halnya pelatih lain yang membesut PSG, Pochettino diberi target tidak hanya untuk menyapu bersih titel domestik tapi juga mewujudkan ambisi juara Liga Champions. Terlebih dengan kehadiran Sergio Ramos, Lionel Messi, dan Gianluigi Donnarumma di musim panas ini.
Itu memperkuat tim yang sudah memiliki Neymar, Kylian Mbappe, dan Marco Verratti. Tak ayal di setiap laga sorotan akan mengarahkan kepada Pochettino dan hasil-hasil laga, khususnya dalam target trofi akan menjadi penilaian untuknya.
Menilik fakta tersebut mantan penyerang timnas Italia, Antonio Cassano, memprediksi karier Pochettino hanya seumur jagung (singkat) di PSG. Alasannya sederhana: Pochettino tak pernah memenangi trofi atau sukses sebagai pelatih, serta dinilai tak tahu cara menangani tim bertabur bintang.
“Pochettino akan memiliki kehidupan yang singkat di PSG. Saya telah mendengar hal-hal buruk tentang dia. Dia adalah pria yang hebat, tetapi sebagai pelatih dia tidak menghabiskan banyak waktu di taktik dan tim memintanya untuk itu,” tutur Cassano di Marca.
“Dia meminta saran kepada para pemain tentang cara bermain. Saya tidak percaya. Dia tidak pernah melatih tim juara dan sekarang dia kesulitan mengelola (pemain) hebat.”
“Dari apa yang saya mengerti, jika dia terus seperti ini, dia akan memiliki sedikit waktu di sana. Waspadalah terhadap Zizou (Zinedine Zidane).”
Dalam karier kepelatihannya yang dimulai pada 2008 Pochettino melatih Espanyol, Southampton, dan Tottenham Hotspur. Dalam kurun waktu itu Pochettino dikenal sebagai pelatih berbakat yang dapat memaksimalkan bakat-bakat muda dalam skuad, tapi pencapaian terbaiknya adalah mencapai final Liga Champions dengan Tottenham pada 2019.