DBasia.news – Bek Ajax Amsterdam, Matthijs de Ligt, mengonfirmasi isi pembicaraannya dengan Cristiano Ronaldo, megabintang Juventus, pasca laga final UEFA Nations League. De Ligt berkata Ronaldo mengajaknya bergabung dengan Bianconeri.
Timnas Portugal keluar sebagai juara edisi perdana UEFA Nations League melalui kemenangan 1-0 atas Belanda di Estadio do Dragao, Senin (10/6) dini hari WIB, melalui gol tunggal yang diciptakan Goncalo Guedes di menit 60.
Pasca meraih titel keduanya dengan Portugal (sebelumnya Piala Eropa 2016), Ronaldo berbicara kepada De Ligt. Itu jadi pertemuan kedua Ronaldo dan De Ligt setelah sebelumnya bertemu di perempat final Liga Champions antara Juventus kontra Ajax.
Kamera menangkap keduanya tertawa selepas pertandingan final UEFA Nations League berakhir. De Ligt, 19 tahun, mengutarakan kepada awak media percakapannya dengan pemain berusia 34 tahun tersebut.
“Ronaldo meminta saya untuk datang ke Juventus. Saya sedikit terkejut dengan permintaan itu, itulah mengapa saya tertawa. Pada awalnya saya tidak paham,” tutur De Ligt kepada NOS.
De Ligt memang menjadi komoditas panas di bursa transfer musim panas ini. Barcelona, Juventus, PSG (Paris Saint-Germain), Manchester United, tertarik kepada kapten Ajax Amsterdam tersebut. Selain masih sangat muda, De Ligt punya kedewasaan dalam permainannya.
Produk akademi Ajax itu membawa tim asuhan Erik ten Hag meraih double winners (dua titel) di musim 2018-19 pada ajang Piala KNVB dan Eredivisie. De Ligt juga membawa Ajax ke semifinal Liga Champions untuk kali pertama sejak 1995.
De Ligt tidak buru-buru mengambil keputusan soal masa depannya. Dia ingin memanfaatkan waktu sembari berlibur untuk memberi keputusan. Terpenting baginya, di klub baru nanti, De Ligt bisa bermain konsisten alias reguler.
“Sekarang saya akan pergi berlibur, saya akan berpikir dengan hati-hati mengenai apa yang terbaik bagi saya dan kemudian saya akan memberi keputusan,” imbuh De Ligt.
“Bagi pemain muda seperti saya, penting untuk pergi ke klub yang dapat memberikan saya jaminan bermain konsisten. Itulah masalah utamanya.”