DBasia.news – Manchester United meraih kemenangan 2-1 melawan Leicester City di pekan pertama Premier League 2018/19. Dua gol Red Devils dilesakkan oleh penalti Paul Pogba dan Luke Shaw, yang diperkecil oleh gol Jamie Vardy. Kemenangan itu untuk sesaat melepas kekhawatiran fans karena persiapan tidak ideal Man United selama pramusim. Tapi, apakah benar masalah telah berakhir?
Man United dirundung banyak masalah dengan problematika garis besar: minimnya transfer klub, keluhan demi keluhan Jose Mourinho, isu pecahnya ruang ganti pemain karena pemain tak betah bermain dengan Mourinho, dan badai cedera.
Paul Pogba
Seolah membenarkan dugaan adanya masalah di ruang ganti pemain Man United, ada satu momen menarik ketika Pogba akan mengambil penalti, di mana Alexis Sanchez menghampirinya dan keduanya berdebat soal siapa yang melakukannya. Momen itu mengingatkan publik akan hal yang sama, saat musim lalu Neymar – yang baru datang ke Paris Saint-Germain (PSG) – berebut adu penalti dengan pemain senior PSG, Edinson Cavani.
Gara-gara kejadian tersebut, publik menilai Neymar sangat dianakemaskan oleh petinggi PSG hingga dia bisa berbuat ‘seenaknya’ dan menjadi algojo penalti menggantikan Cavani, yang sudah empat tahun bermain di PSG. Pihak klub sampai menengahinya dan meminta Cavani merelakan tugasnya tersebut kepada Neymar.
Alexis Sanchez
Hal serupa kini terjadi di Man United. Meski dalam konteks yang berbeda dari Cavani-Neymar, debat kusir Pogba dengan Sanchez tentunya menandakan bahwa klub tak punya eksekutor utama, yang selalu jadi pemain pertama untuk melakukannya. Pogba turut berbicara mengenai momen tersebut.
“Kami tidak benar-benar memiliki satu (penendang utama). Manajer (Mourinho) punya nama-namanya, tapi bergantian (menjadi eksekutor penalti), begitulah bagaimana kami merasakannya. Saya memutuskan mengambilnya, saya salah satu nama itu dan di laga berikutnya, saya bisa memberikannya kepada Alexis, tak masalah. Kemenangan tetap jadi hal terpenting,” tutur Pogba di Goal.
Penjelasan Mourinho
Jose Mourinho
Menurut The Special One, United sedianya sudah sepakat menunjuk Pogba sebagai eksekutor penalti sebelum musim bergulir. Dia hanya menyiapkan beberapa nama penggantinya apabila Pogba tidak siap mengambilnya – tidak percaya diri atau memang tidak ingin mengambilnya.
“Pemikirannya adalah dia (Pogba) eksekutor penalti yang sangat bagus dan suka dengan tanggung jawab tersebut, dialah pilihan pertamanya. Tentu saja, kami punya pilihan kedua atau ketiga untuk jaga-jaga jika pemain tidak percaya diri atau alasan lainnya, dia tak ingin mengambilnya,” terang Mourinho.
“Tapi dia siap melakukannya dan tentu saja, dia telah berlatih banyak sepanjang Piala Dunia karena hal itu merupakan sesuatu, dalam kompetisi seperti itu, tiap pemain banyak berlatih dan dia sangat percaya diri,” sambungnya.
Jika memang Pogba sudah ditunjuk dari awal, mengapa Sanchez tetap menghampirinya dan berdebat? Tidak ada yang tahu pastinya. Sanchez mungkin hanya ingin menjadi eksekutor penalti, mencetak gol, dan menambah kepercayaan diri untuk menebus performa buruknya musim lalu, mungkin saja. Fans Man United tentunya berharap momen itu tidak menjadi masalah besar, karena kepentingan kolektivitas tim selalu jadi hal utama ketimbang ego pemain.