DBasia.news – Pertemuan Real Madrid dan Paris Saint-Germain (PSG) pada babak 16 besar Liga Champions 2021-2022 punya makna istimewa bagi Carlo Ancelotti. Pelatih Los Blancos itu kembali bertemu mantan klubnya.
Madrid akan bertandang ke markas PSG pada leg pertama babak 16 besar, Rabu (16/2) dini hari WIB. Ini merupakan salah satu pertandingan yang ditunggu-tunggu pecinta sepak bola.
Ancelotti sendiri memang pernah menangani PSG selama 1,5 musim. Momen itu terjadi pada Desember 2011 hingga Mei 2013.
Ketika itu, PSG baru saja diambil alih konsorsium pimpinan Nasser Al-Khelaifi. Secara tak langsung, Ancelotti dipercaya menuntun Les Parisiens menuju era kejayaan.
Ancelotti menjadi senjata PSG untuk menarik pemain bintang. Nama-nama seperti Maxwell, Thiago Motta, Marco Verratti, hingga Zlatan Ibrahimovic berhasil didaratkan ke Parc des Princes.
Sayang, Ancelotti hanya mampu mempersembahkan satu trofi Ligue 1 semasa menangani PSG. Ia kemudian pergi menuju Madrid pada musim panas 2013.
“Saya senang bisa kembali ke sini karena klub ini memiliki sejarah yang luar biasa. Menjadi pelatih adalah kesenangan yang nyata dan pengalaman yang luar biasa baik di sini maupun di Real Madrid,” kata Ancelotti di situs resmi klub.
Ancelotti tentu tahu betul besarnya tekanan saat duduk di kursi pelatih PSG. Ia pun tahu hal ini bisa menjadi keuntungan saat beradu taktik dengan Mauricio Pochettino.
“Semakin besar klub, semakin besar kenikmatannya. Pochettino melakukan pekerjaan yang sangat bagus di sini dan itu tidak mudah karena ada begitu banyak tekanan,” tambahnya.
Di atas kertas. PSG lebih diunggulkan untuk memenangi leg pertama. Namun Madrid punya kapasitas untuk memutarbalikkan prediksi tersebut.