DBasia.news – Mantan bek Liverpool, Kolo Toure memberikan penilaiannya terkait kelemahan dari Virgil Van Dijk. Menurut Toure, Van Dijk lemah pada situasi duel satu lawan satu.
Van Dijk menjelma menjadi salah satu bek terbaik di dunia sejak bergabung dengan Liverpool pada Januari 2018 silam. Ia menjadi pilar dari keberhasilan Liverpool merengkuh gelar Liga Champions 2018/2019 dan Liga Inggris 2019/2020.
Deretan gelar individu juga mampir ke lemari bek asal Belanda ini. Ia menjadi pemain terbaik Liga Inggris di musim lalu dan berada di posisi kedua dalam penganugerahan Ballon d’Or 2019.
Van Dijk memang terbilang sebagai bek tengah yang cukup lengkap. Tak sekadar pandai meredam serangan lawan, Van Dijk juga punya peran krusial dalam bangunan serangan Liverpool.
Ia mencatatkan rataan akurasi umpan 82 persen dan berhasil mengemas satu assist di Liga Inggris musim ini. Selain itu, Virgil Van Dijk kerap kali mampu menjadi pemecah kebuntuan bagi The Reds. Ia ditunjukkan dengan torehan lima golnya di musim ini.
Meski begitu, Kolo Toure menilai ada satu titik lemah dari Van Dijk. Mantan bek Liverpool ini mengatakan bahwa Van Dijk tak terlalu baik dalam duel satu lawan satu.
“Dia pemain yang luar biasa. Dia pemain top. Dia punya kecepatan, tinggi, dia bisa melompat, punya teknik dan bisa mengganti arah pertandingan dengan umpan panjangnya. Dia sudah mendapatkan segalanya,” ujar Toure dikutip dari TalkSport.
“Saya belum melihat banyak pemain berani mengajaknya berduel satu lawan satu. Menurut saya, itu kelemahannya! Dia sangat tinggi dan jika Anda benar-benar menekannya dengan membawa bola, ia akan kesulitan.”
“Dia sangat pintar karena dia mampu mundur bertahan dengan baik. Namun, jika Anda benar-benar agresif dalam situasi satu lawan satu, saya pikir Anda bisa mendapatkan sesuatu darinya,” jelas pria asal Pantai Gading ini.
Namun, pendapat Kolo Toure ini sebenarnya tak sepenuhnya benar jika menilik statistik Van Dijk di Liga Inggris musim ini. Dikutip dari Opta, persentase keberhasilan Virgil Van Dijk dalam memenangi duel terbilang tinggi yaitu mencapai 74,7 persen.